webnovel

9. bar

Yibo sibuk mengutak atikkan motornya tanpa sadar kalau Geon sudah memerhatikannya sejak tadi.

"Mau balap lagi?" Ia tersentak akibat suara kakaknya, tetapi tetap stay cool dan melanjutkan kegiatan.

"Enggak sih, cuma pengen dimodif aja. Lagian Lion abis dimarahin Zhan"

"Buset, kenapa tuh nyampe dimarahin?" Sambil bertanya Geon duduk di dekat Yibo.

Adiknya menghela napas. Ia teringat kemarin Zhan memarahinya hanya karena ia yang tak sengaja terjatuh saat hendak balapan.

Luka pun hanya di lutut, tetapi Zhan memarahinya sampai merajuk tak henti henti. Membuat Yibo rela tidak balapan dahulu demi membujuk sang kekasih.

"Lion jatoh, trus dimarahin. Ngambek bocahnya gamau ketemu katanya" gerutu Yibo. Ia bahkan sampai ikutan merengut menceritakannya.

Kalau gini sih, bisa bisa ia ikutan merajuk juga nanti.

"Ahaha. Udah abis ini mandi, beliin Zhan apa gitu trus samperin. Pacarnya ngambek minta di kelon itu bukan dicuekin" saran Geon yang membuat Yibo reflek menatapnya datar.

"Tiger kayak pernah pacaran aja" sindirnya telak.

Geon nelangsa. Adiknya itu paham sekapi kalau ia tak pernah pacaran sebelumnya.

"Gini gini Tiger tau ya kelakuan uke tuh" Yibo hanya mengangguk tak jelas sambil merapikan alat alatnya.

Ia hanya berharap kakaknya itu segera dapat pasangan daripada sibuk kerja seperti ini.

Selepas Yibo pergi ke rumah Zhan, Geon bingung harus apa. Ia selalu sendiri dirumah dari pagi sampai malam seperti ini, dan hanya melakukan hal hal yang sama berulang kali.

Bosan? Jangan tanya lagi. Rasa rasanya Geon ingin memanggil seseorang untuk menemaninya sepanjang hari. Tapi kan ia tak mau, membuang uang saja.

Karena sekarang sudah jam 10 malam, Geon terpikirkan untuk pergi ke bar saja dan menikmati wine kesukaannya.

Akhirnya, setelah ia bersiap lelaki itu langsung pergi ke bar yang biasanya ia kunjungi. Tidak jauh, tetapi cukup berjarak.

"Wine one, and some snacks" pesan lelaki itu. Ia pergi ke ruang tengah, menyelip pada keramaian untuk menjangkau sofa yang ingin ia duduki.

Musik nya tidak terlalu kencang, tetapi cukup meramaikan suasana. Jadi Geon biasa biasa saja.

"Nihao gege, can i sit next to you?" Tiba tiba datanglah seorang wanita diikuti kedua temannya meminta duduk di samping Geon.

Kalian tahu? Geon benci wanita seperti itu. Maafkan dia, tetapi memang seperti itu keadaannya.

Padahal Geon sudah semaksimal mungkin menutup dirinya dengan memakai hoodie hitam dan juga jeans hitam. Tetapi tetap saja ada yang tergoda.

(Ilustrasi. Ini bukan visualisasi Geon)

Memang nasib wajah tampan, well build body, dan tingginya mampu menggoda semua orang disana.

"No" Geon pun pergi, ia memilih untuk duduk di dekat minibar saja daripada disana. Sungguh geli melihat orang orang seperti itu berada di dekatnya.

Sesekali ia minum Wine nya, lalu memainkan ponsel selagi tidak ada yang mengganggu.

_________________________________________

Bab berikutnya