Bilqis menarik nafas lega, membangun kekuatan dari dalam diri. Kemudian mengecek darahnya bersama pria paruh baya.
'Bismillahirrohmanirrohim ... Semoga darahku cocok untuk anak bapak tadi. Apapun aku akan nikmati, semua pemberian Allah dan kejadian yang telah ditulis Allah pasti lebih indah. Seperti Allah mengirimkan kamu untuk menjadi imamku. Harus ber kuat hati ketika melihat keadaan mu yang berbaring penuh rasa sakit. Aku hanyalah insan yang hanya bisa berupaya baik. Hatiku milik Engkau ya Allah. Seringkali aku merengkuh dalam dekapan erat, berusaha mendatangkan ke semangatan karena keadaan kak Fatih.'
Lamunan itu begitu dalam, hingga tidak sadar Bilqis sudah menjalani tes kecocokan darah.
Tinggal menunggu hasil, Bilqis melihat sosok wanita yang sepertinya dia mengenalnya. Bilqis segera turun dan berjalan cepat.
"Adiya ...." panggil Bilqis dari arah belakangnya. Wanita itu menoreh dan segera memeluk Bilqis.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com