Waktu berlalu Barrak meresapi kisah-kisah yang di dengarnya. Dalam tidurnya juga tidak tenang. Namun dia berusaha agar dapat tidur.
**"
Keesokan harinya setelah solat magrib di Masjid Pesantren, Barrak mengantar Yaya ke Rumah sakit. Bocah kecil berjubah putih mendekati Barrak saat mobil melaju.
"Kang," bisiknya.
"Iya Gus kecil, ada apa?"
"Syut ... Tidak tanya-tanya soal tante?" ucap Gus kecil bertanya, Barrak membuka mata dengan lebar.
"Sumpah demi suwer Kang, setiap aku ke Asrama mesti semua modus deketin,hanya ingin tau berita dari dalam rumah Kakek, apalagi soal tante Yaya mereka rempong semua, baru ini, sampean yang gak rempong, sip, kalau gitu saya ngefens sama Kang Barrak," ucapan Anak Gus Za membuat Barrak tertawa kecil.
"Azam, sudah ngaji belum?" tegur Yaya yang duduk di kursi belakang yang fokus dengan bukunya.
"Siap Tante," jawab Gus kecil.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com