Terhanyut dalam canda

"Jadi, bagaimana? Kau mau menemaniku bertemu Yogi saat ini?" tanya Agung membangunkanku dari lamunan.

Aku menarik napas perlahan, menggertakkan gigiku dari bibir yang kurapatkan saat ini. Namun, tatapanku kini tertuju pada sosok Monalisa yang baru saja keluar dari dalam perusahaan seorang diri.

"Mona?"

"Oh, Mona? Ho ho, kau mengenalnya juga?" tanya Agung setelah dia juga menatap Monalisa yang berjalan ke arah kami yang masih berada di dalam mobil.

"Tentu saja kami kenal, kami masih kerabat dekat."

Agung menoleh ke arahku dengan mulut menganga, tampaknya dia terkejut. "Apakah kau sama mengerikannya dengan wanita itu?"

"Apa?" aku terkejut mendengar ucapan Agung yang demikian padaku.

"Emh, lupakan!" jawab Agung lantas memalingkan wajahnya dari pandanganku yang menatapnya penuh dengan tanda tanya.

Dia pun membuka kaca jendela mobilnya tepat saat langkah Monalisa hendak melewatinya.

"Hai, Lisa!" sapa Agung dengan santai tapi terdengar seperti ingin menjahili Monalisa.