Dean menatap ayahnya tidak percaya.
"Papa nggak salah, kan? Aku bisa magang di kantor pegacara itu?" Di kantor ibu Zalina Maharani?" tanya Dean.
"Nggak salah, Papa sudah bicara dengan beliau. Kebetulan asisten beliau sedang cuti, jadi kau bisa menggantikan tugas Bu Arimbi sementara waktu. Ini akan bagus untuk skripsimu sebentar lagi," jawab David.
"Terima kasih banyak, Pa," kata Dean.
"Oya, bulan depan, kakakmu pulang ke Indonesia bersama Kayo."
Mendengar nama Kayo disebut, Dean mendadak langsung bersemagat.
"Papa benar-benar akan menerimanya sebagai karyawan papa?" tanya Dean.
"Iya, Papa akan menerimanya sebagai karyawan Papa. Kau menyukainya?"
Dean hanya tersenyum malu mendengar pertanyaan ayahnya itu.
"Iya, Pa. Aku kira usianya di atasku. Tetapi, ternyata dia beberapa kali lompat kelas. Dia anak yang pintar."
"Wajahnya mengingatkan papa pada seseorang di masa lalu Papa."
"Mantan Papa?"
David menggelengkan kepalanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com