Kota Xue di malam hari cukup tenang.
Di dalam kamarnya, Tang san duduk berkultivasi menyerap energi Langit dan Bumi yang padat. Dia mencoba menaikkan tingkat kultivasinya walau hanya sedikit, karena tingkat kultivasinya saat ini masih sangat lemah untuk membalas dendam.
Dia membutuhkan energi yang sangat besar agar bisa menerobos. Semakin tinggi tingkat kultivasinya, semakin banyak sumber daya yang dia butuhkan. Untuk menaikkan kultivasinya, dia membutuhkan Pil Mutiara Darah.
Ia bisa juga membeli Pil di system tapi Tang san mengurung niatnya. Ia ingin merasakan hidup di dunia Kultivator ini.
Tang san ingin mengetahui tentang kouta xue lebih detai sebelum meninggal tempat ini untuk berpetualang dan membalas dendam.
Pil Mutiara Darah adalah pil yang sangat di butuhkan para kultivator Tahap Mortal Bahan untuk membuat pil ini juga sangat mahal. Dibutuhkan Alkemis Bintang 5 atau yang lebih tinggi untuk membuatnya.
Saat pagi tiba, Tang san pun menyudahi kultivasinya. Hari ini dia berniat untuk pergi mencari Ramuan Roh yang diperlukannya untuk membuat Pil Mutiara Darah.
Bahan utama pil tersebut adalah Ginseng Darah berumur 500 tahun, Rumput Naga Merah berumur 500 tahun, Jamur Bulan berumur 500 tahun. Semakin tua umur Ramuan Roh, semakin besar energi pil yang dihasilkannya.
Tang san kemudian meninggalkan penginapan dan pergi ke pusat perbelanjaan di tengah kota. Setelah sampai, dia pun memasuki toko terbesar yang memiliki bangunan empat lantai dan menjual berbagai macam Ramuan Roh.
Di dalam toko tersebut, Tang san juga melihat banyak kultivator Tahapan Tranformasi yang sedang membeli Ramuan Roh. Dia pun pergi untuk melihat-lihat, namun Tang san hanya menggelengkan kepalanya karena di lantai ini tidak ada Ramuan Roh yang dicarinya.
Tang san kemudian naik ke lantai 2, dan dia juga melihat lantai ini di penuhi dengan kultivator Tahapan Tranformasi Kebanyakan dari mereka berusia 17-18 tahun, pakaian mereka pun terlihat mewah dan mahal.
"Sepertinya para jenius bangsawan berkumpul disini," pikir Tang sanmembatin.
Tang sabkemudian tidak mempedulikan mereka lagi, dia terus berjalan untuk melihat-lihat Ramuan Roh di lantai 2 ini.
Di sini Tang san tampak kelihatan sangat mencolok, karena hanya dia satu-satunya yang pakaiannya terlihat biasa-biasa saja. Di mata mereka, belum ada seseorang yang seperti Tang san berada di lantai ini.
Selain harga Ramuan Roh di sini sangat mahal, lantai ini juga di khususkan untuk para kultivator Bintang Perak. Melihat melalui usia Tang san yang sekitar 15-16 tahun, mereka berpikir bahwa kultivasinya juga hanya berada pada tahap kedelapan atau kesembilan Bintang Perunggu. Sebab Tang san juga tidak terlihat seperti para jenius lainnya, tapi malah tampak seperti kultivator biasa saja.
Mereka juga tidak bisa melihat tingkat kultivasi Tang san jadi mereka berpikir mungkin Ling Tian mengolah teknik untuk menyembunyikan kultivasinya yang rendah.
Tang san yang tidak mengetahui pikiran para jenius ini, mendatangi kasir dan bertanya tentang Ramuan Roh yang dicarinya. Karena setelah berkeliling untuk memeriksa, dia tetap tidak melihat satu pun Ramuan Roh itu.
Mereka yang mendengar Ramuan Roh yang di katakannya itu langsung terkejut. Ada yang tertawa dan ada pula yang mencibir.
"Karena mengetahui harga di sini sangat mahal, dia berpura-pura bertanya tentang Ramuan Roh yang tidak ada di lantai ini," ujar seorang pemuda sambil mencibir.
"Hahaha ... Dia akan mempermalukan dirinya sendiri karena tidak mampu membelinya," kata pemuda yang lain sambil tertawa.
"Cukup! Urus saja diri kalian sendiri, jangan suka mencampuri urusan orang lain." Seorang gadis yang sangat cantik berusia sekitar 16-17 tahun mencoba membela Tang san.
Mendengar gadis itu mencoba membela Tang san salah satu dari pemuda tersebut tampak tidak senang. Dia sangat menyukai gadis itu, tetapi sang gadis selalu mengacuhkannya.
"Yue'er, mengapa kamu membelanya?" Pemuda itu seakan tidak terima dengan apa yang di ucapkan oleh gadis tersebut.
"Mungkin karena aku sangat tampan." Sebelum gadis itu berbicara, Tang san telah menjawab pertanyaan dari pemuda tersebut sambil tersenyum.
Mendengar apa yang dikatakan oleh Tang san, gadis itu pun tertawa. Sedangkan pemuda tersebut telah menggeretakkan giginya karena menahan marah. Dia pun segera berjalan mendekati Tang san tetapi gadis itu langsung menghalanginya.
"Berhenti! Apa yang akan kamu lakukan? Jangan membuat keributan di sini," ucap gadis tersebut sambil merentangkan kedua tangannya.
Melihat sang gadis menghalanginya, pemuda itu merasa cemburu dan semakin marah. Kemudian dia berteriak kepada Tang san "Apakah kamu tidak malu berlindung di belakang seorang gadis?"
"Apakah aku mengucapkan sesuatu yang salah? Aku memang sangat tampan, dan semua orang yang berada di sini juga melihat bahwa aku tidak berlindung di belakang seorang gadis, tetapi gadis itu sendiri yang secara sukarela melindungi aku. Jadi, aku sangat berterima kasih kepadanya. Terima kasih, nona cantik!" Tang san berkata seraya menggoda gadis tersebut.
Mendengar perkataan Tang san yang sedang menggodanya, wajah gadis itu pun memerah. Sedangkan untuk pemuda tersebut, dia tak dapat lagi menahan amarahnya karena cemburu.
Dengan sangat cepat sang pemuda itu berkelit menghindari gadis yang menghalanginya, kemudian bergegas menyerang Tang san.
Tang san yang melihat hal tersebut, hanya tertawa lirih, lalu melambaikan tangannya dengan santai. Energi yang kuat keluar dari tangan Tang san dan menghempaskan tubuh pemuda itu hingga menabrak dinding lalu pingsan.
Seandainya Tang san tidak dapat mengontrol kekuatannya, mungkin tubuh pemuda tersebut akan meledak.
Semua orang yang ada di tempat itu, sangat terkejut hingga mulut mereka pun ternganga. Tubuh mereka juga terasa dingin dan bergetar. Mereka semua merasa beruntung karena tidak ikut-ikutan memprovokasi Tang san.
Gadis yang mencoba melindungi Tang san tadi kini terdiam seperti patung, tidak tahu harus melakukan apa. Dalam hatinya dia berkata, "Seorang remaja yang berusia 15 tahun mengalahkan seorang kultivator jenius berusia 18 tahun yang kultivasinya pada tahap kelima Tranformasi hanya dengan sebuah ayunan tangannya. Apakah dia masih pantas dipanggil jenius? Itu bukan lagi hanya jenius, tetapi dia harusnya disebut sebagai Monster."
Sedangkan kasir yang dari tadi hanya diam, kini tubuhnya gemetar dan berkeringat. Dengan terbata-bata dia berkata bahwa Ramuan Roh yang di cari oleh Tang san ada di lantai atas. Dia pun segera bergegas menuntun Tang san naik ke lantai 3.
Tang san berjalan ke arah gadis yang masih terdiam itu. "Dari pada kamu bengong, mending ikut aku ke lantai atas," kata Tang san lalu memegang tangan gadis tersebut dan membawanya ke lantai 3.
Gadis itu dengan pasrah mengikuti Tang san. Kakinya tak mau menuruti kehendaknya lagi. Dan saat sampai di lantai 3, wajahnya semakin memerah. Selain ayah dan kakeknya, baru kali ini ada seorang pria yang memegang tangannya. Dia pun hanya bisa tertunduk karena malu.
Di lantai ini Tang san memperhatikan hanya ada segelintir orang, mereka semua adalah kultivator Jalan kesengsaraan. Para kultivator ini juga keheranan melihat Tang sandan gadis yang bersamanya. Mereka hanya bisa melihat tingkat kultivasi pada gadis tersebut tetapi tidak pada Tang san .
Tang san sengaja tidak menutupi tingakat kultivasi nya yang berada tahap mortal.
Tang san terus saja berjalan mengikuti kasir tanpa mempedulikan mereka. Kasir itu membawa Tang san ke tempat Ramuan Roh yang di carinya.
"Ini semua Ramuan Roh yang anda butuhkan, Tuan Muda!" kata sang kasir dengan nada sedikit canggung.
"Berapa harga semuanya dari Ramuan Roh itu?" ucap Tang san sambil memeriksa semua Ramuan Roh yang dicarinya.
"Untuk Ginseng Darah harganya 7000 koin emas, untuk Rumput Naga Merah harganya 5000 koin emas, dan untuk Jamur Bulan harganya 3000 koin emas. Semuanya berumur 500 tahun, dan total harga seluruhnya adalah 15 ribu koin emas." kata sang kasir lagi.
Gadis yang dibawa Tang san tersebut sangat terkejut setelah mengetahui harga setiap Ramuan Roh yang akan dibeli oleh Tang san Sedangkan Ramuan Roh yang dibelinya di lantai 2 tadi, hanya sekitar ratusan koin emas saja dan itu pun sudah sangat mahal baginya.
.
"Apakah masih ada lagi stok dari semua Ramuan Roh ini?" tanya Tang san tenang. Dia berencana untuk membuat banyak Pil Mutiara Darah.
"Toko kami memiliki masing-masing sepuluh bagian dari tiap Ramuan Roh itu dan hanya toko kami jugalah yang memiliki stok dari bahan-bahan tersebut," jawab seorang pria paruh baya yang berjalan ke arah Tang san.
"Perkenalkan, namaku Zhou Cheng. Aku adalah pemilik toko ini, Tuan Muda!" Pria paruh baya itu berkata sambil tersenyum.
"Oh, Tuan Zhou, namaku Tang san. Kalau begitu, aku akan membeli semuanya."
Zhou Cheng tersentak sejenak lalu berkata, "Karena Tuan Muda Tang ingin membeli semuanya, toko kami akan memberikan kartu VIP dan diskon 10%. Jadi total semuanya adalah 135 ribu koin emas."
"Masukkan juga semua apa yang di beli oleh nona ini ke dalam total pembayaranku," kata Tang san sambil melirik pada gadis yang berada di sampingnya.
"Itu tidak perlu, Tuan Muda Tang". kata Zhou Cheng dan menginstruksikan pada kasir untuk mengembalikan semua uang yang telah di bayar oleh gadis tersebut.
"Terima kasih, Tuan Zhou." Kemudian Tang san melepaskan pegangan tangannya pada gadis itu, lalu mengeluarkan 135 ribu koin emas dan menyerahkannya kepada Zhou Cheng.
Sang gadis merasakan seperti ada sesuatu yang hilang saat jari-jari Tang san tidak lagi memegang tangannya. Namun, dia sendiri tidak tahu apa perasaan yang hilang tersebut.
***
#bersambung