212. Bersama Meski Asing

Perlahan lahan jalanan menjadi sangat macet sekali, perjalanan yang seharusnya sudah sampai jadi mengulur waktu hingga jam 11 siang belum sampai-sampai juga. Randy menatap Sarah yang seperti nya mengantuk. Dia bahkan berkali-kali hampir membuat kepala nya jatuh.

"Apa... Aku boleh bersandar?" Tanya Sarah.

Randy mengangguk. Memberikan bahunya untuk Wanita ini. Dia bertanya tanya, mengapa gadis ini tidak takut dengan nya? Di saat semua orang berlari lari saat menatap dirinya yang berjalan 100 meter darinya.

Jalanan yang macet ini juga sedikit menguntungkan dirinya. Dia jadi sangat dekat sekali dengan wanita ini, sungguh perasaan yang membuat nya jadi berdebar, meneriaki jiwa jiwa liarnya. Rasanya sudah lama sekali setelah dia ditinggal nikah oleh pacarnya sendiri. Dan kini dia mendapatkan orang yang benar benar datang untuk dirinya.