"Terima kasih. Tapi aku sudah nyaman, benar kata putra tiriku. Aku mudah flu." Rosse merasakan remasan kecil di pinggulnya sudah pasti itu ulah Rich.
Mereka berjalan menuju ruang jamuan, di sana sudah banyak tamu yang berkumpul. Rosse yang menjadi pusat perhatian dan bahan gunjingsn tetap mengangkat dagunya dengan angkuh.
"Lihatlah siapa tamu kehormatan kita," ucap salah seorang wanita paruh baya, dia adalah istri tuan Koch. Semua sosialita tersenyum ramah namun semua itu hanyalah kepalsuan.Rich menarik kursi untuk Rosse, wanita itu duduk dengan anggun, apa yang di lakukan Rich sudah pasti menarik perhatian semua orang. Keduanya terlihat dekat dan intim tapi juga terlihat kerenggangan yang kentara.
Membingungkan ....
Tidak dapat di pungkiri kecantikan Rosse memang luar biasa, apapun yang melekat pada tubuhnya ikut memancarkan keindahan yang sulit di artikan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com