Jesse Soeprapto sangat jelas tentang situasinya saat ini.
Dia tak berdaya, dan dia didorong ke tempat tidur oleh Kiram Tanoesoedibjo sebagai tunangan Kiram. Itu semua adalah penghinaannya.
Rasa malu yang diberikan Kiram padanya benar-benar terpaku padanya.
Dia tidak bisa menjelaskannya, dia tidak bisa menutupinya.
"Kiram Tanoesoedibjo, aku menyesal setiap hari sekarang karena aku diintimidasi olehmu di kereta dan tidak mengkhianatimu." Jesse Soeprapto menghela nafas.
Ada kemarahan di matanya.
Kiram Tanoesoedibjo bisa melihat kebencian di matanya yang penuh dengan air.
Dia tidak mencintainya, dia membencinya.
Nafas Kiram Tanoesoedibjo berhenti, tetapi dia masih keberatan. Dia mencoba meyakinkan dirinya sendiri, selama orang yang menahannya ada di sekitar, dia pada akhirnya akan peduli.
Tanpa menunggu, Kiram Tanoesoedibjo mengantar Jesse Soeprapto pulang.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com