Lelaki itu berdeham. "Jadi begini. Aku dan istriku sudah lama menikah, tapi tidak dikaruniai anak. Segala macam pengobatan baik secara herbal maupun dokter sudah kami jalani, tapi tidak membawakan hasil. Akhirnya kami menyerah. Karena iri melihat pasangan-pasangan lain di pusat kota yang sering bepergian bersama anak mereka, aku akhirnya memutuskan untuk membeli lahan di sini dan mengajaknya tinggal di sini. Dia begitu menginginkan anak, tapi saat aku menganjurkan untuk mengadopsi anak, dia tidak mau. Aku pun bingung dan karena tidak ada cara lain, aku mengajaknya mengasingkan diri di sini dan membuka konter sebagai kesibukkannya." Ia terdiam sesaat. "Sebenarnya kalau dipikir-pikir, aku tidak akan mendapatkan keuntungan jika berjualan di tempat sepi seperti ini. Tapi demi mengalihkan pikiran istriku, aku rela membuka konter di sini."
Alda dan Ferry terus menyimak. "Maaf, tapi apa penghasilan konter di sini bisa mencukupi kebutuhan kalian?" tanya Ferry.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com