webnovel

Bab 94. Mengatai Andin Pelakor.

Andin tersenyum. "Bibi tenang saja, aku pasti akan main-main ke sini, kok."

"Beneran ya, Non?"

"Iya. Oh, iya, Eneng mana, Bi?"

Si bibi menatap Andin. "Mungkin di belakang. Dari tadi juga bibi tidak melihat dia."

"Dia itu masih sangat muda, ya? Apa Sherly yang menyuruhnya kerja di sini atau Tommy?"

"Bibi yang merekomendasikannya, Non. Saat nyonya ingin menambah pelayan, bibi yang menyarankan Eneng agar bekerja di sini. Karena kebetulan waktu itu dia sudah tidak sekolah. Jadi daripada dia nganggur di rumah, lebih baik dia bantu-bantu bibi di sini."

Andin berkecil hati. "Maaf, apa dia saudara bibi?"

Si bibi tersenyum. "Iya, Non. Ayahnya adiknya bibi."

Mata Andin terbelalak. "Ya ampun, maaf, Bi. Aku pikir dia bukan keluarga Bibi."

"Tidak apa-apa, lagi pula Non kan tidak mengejeknya." Andin tersenyum dan hendak berdiri. "Non mau ke mana?" tanya bibi.

"Aku mau ke dapur, Bi. Ambil air es."

"Biar bibi saja. Non Andin___"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya