"Rupanya kau mengawasi aku," Fahira berkata pada wanita yang ada di depannya dan jarak mereka hanya satu atau dua langkah saja.
Wanita itu tersenyum lalu dia terus berjalan menuju sebuah ruangan, di mana ruangan itu adalah tempat yang paling nyaman untuknya. Dia menghentikan langkahnya tepat di depan sebuah pintu yang tertutup rapat, dibukanya pintu itu dan dia pun masuk serta mempersilakan Fahira untuk masuk juga.
Fahira berjalan memasuki ruangan itu dan dia tersenyum karena di dalamnya begitu banyak senjata yang bisa membuatnya lupa akan waktu. Dia melihat-lihat semua senjata yang ada di dalam ruangan itu dan menemukan senjata yang sesuai dengan keinginannya.
"Apa kau ingin mencobanya?" tanya wanita itu pada Fahira.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com