webnovel

Episode 20

Di atas langit biru, didalam HTC dua cahaya perak dan putih saling bertabrakan beradu kekuatan, keduanya sejenak beradu namun langsung segera berpisah, itu terjadi berkali-kali sambil diiringi gelombang kejut.

Namun setelah cukup lama kedua cahaya tersebut beradu untuk kesekian kalinya, namun kali ini setelah bertabrakan, cahaya putih terlempar dan menghujam keras ketanah, lalu diikuti cahaya perak yang turun perlahan.

Di lantai yang menjadi tempat latihan, tercipta sebuah kawah yang agak besar akibat jatuhnya cahaya putih tersebut, di dalam kawah itu terdapat sosok dengan zirah putih dengan sebuah sayap transparan berwarna biru, yup sosok itu adalah Andreas yang sekali lagi kalah oleh Grayfia.

Meskipun belum pernah sekalipun menang melawan Grayfia, bagi Andreas itu bukanlah hal yang membuatnya patah semangat, mengingat perbedaan dari aspek manapun dia yang jauh dibawah Grayfia, dan berkat ikatan antara dia dan Grayfia, yang juga akan terus membuat Grayfia semakin kuat.

Andreas berbaring dalam kawah sambil menahan sakit, zirah yang dia pakai kini penyok di beberapa bagian, dia merasa sejumlah tulang iganya retak dan ada bagian tulang lain yang patah, namun bukan teriakan sakit yang keluar dari mulutnya namun sebuah tawa kecil.

Jika orang biasa yang melihatnya, mereka akan mengira Andreas sudah gila, tapi jika dia melihat layar yang tampil di depan Andreas pasti akan lain soalnya.

(Skill Phoenix regeneration tercipta : kemampuan meregenerasi seperti Phoenix, selama ada magicka dalam tubuh kemampuan meregenerasi akan bekerja secara instan dan menjadi kebal terhadap racun.)

Itulah yang tertampil di layar system Andreas, saat bereksperimen membuat skill Andreas mencoba seberapa jauh batas skill yang bisa dibuat, lalu dia mengetahui bahwa ada skill yang bisa dibuat secara langsung dan ada skill yang hanya bisa dibuat jika memenuhi persyaratan tertentu, seperti halnya skill yang barusan dia dapat, untuk mendapatkan itu tubuhnya harus melewati ratusan regenerasi tanpa bantuan potion atau sihir.

"Baru kali ini aku tahu kau seorang masokis, karena menikmati rasa sakit yang kau derita, meskipun begitu kau adalah partner ku jadi aku harus menerimamu apa adanya." Kata Albion dengan nada pasrah.

"Hey tuan putri, jangan bicara yang aneh-aneh, coba kau lihat dulu apa yang tertampil di layar." Kata Andreas, dan menunggu sejenak karena tahu partner nya sedang memperhatikan layar.

"OMONG KOSONG MACAM APA INI." Teriak Albion dengan histeris yang membuat kepala Andreas pusing, dan Andreas sendiri tidak menyangka reaksi Albion akan seperti ini.

Tentu saja dia ingin memijat kepalanya, namun sayang lengannya patah dan tidak ingin memperparah keadaan.

"Bisakah kau berhenti histeris tuan putri, apa kau tidak tahu kepalaku pusing mendengarmu."

"Bagaimana aku tidak histeris, jika kau mempunyai kemampuan seperti itu hampir mustahil untuk mengalahkanmu selama kau masih mempunyai magicka, dan aku tahu besarnya jumlah magicka yang kau miliki, dan tidakkah kau tahu berapa banyak makhluk supernatural menginginkan kemampuan regenerasi seperti Phoenix atau setidaknya iblis phenex."

"Oke, aku tidak akan berargumen tentang itu."

"Jika kau mempunyai skill ini, kenapa sekarang kau tidak meregenerasi tubuhmu?."

"Kau sudah tahu alasannya, tapi kenapa masih bertanya."

"Dasar mesum."

Karena tidak ingin magicka terkuras, Andreas segera melepaskan balance break nya dan kembali memakai baju latihan.

Sementara Andreas dan Albion berdebat lagi, Grayfia khawatir dengan kondisi Andreas, saat serangan terakhir yang dia lakukan, dia tidak sadar melepaskan beberapa segel yang membelenggu kekuatannya, karena Andreas mulai memberikan perlawanan yang lebih sengit dari biasanya dan membuatnya harus sedikit lebih serius.

Saat Grayfia mendarat di kawah, dia melihat Andreas sudah tidak mengenakan balance break, dan baju yang dipakainya basah terkena darah, dan segera berlari ketempat Andreas sambil melepas pakaian yang dia pakai dan melakukan 'perawatan' pada Andreas.

Dan saat itu dia sadar bahwa luka yang dialami Andreas sembuh lebih cepat dari biasanya, dan saat selesai, seseorang harus memberikan penjelasan padanya.

Saat seluruh lukanya sembuh dan staminanya pulih, Andreas tidak langsung bangkit namun merebahkan kepalanya di pangkuan istrinya sambil menikmati gunung salju dengan puncak merah jambu yang tersaji didepannya, sambil memberikan penjelasan tentang skill barunya.

"Jujur saja aku tak menyangka, dalam 6 bulan kau sudah mempunyai kekuatan yang melebihi iblis kelas ultimate, dan jika digabungkan dengan balance break, kau sudah bisa bertarung setara dengan satan yang sedang memerintah di dunia bawah." Kata Grayfia sambil membelai rambut Andreas.

"Ditambah, jika kau menggunakan jagernaught drive mu yang sudah berevolusi, kau akan bisa memberi perlawanan sengit jika bertarung melawan Sirzech Lucifer meski kemungkinan menang tidak besar." Tambah Albion.

"Apa benar?." Tanya Andreas dengan nada sedikit tidak percaya.

Andreas tahu perkembangan kekuatannya sangat pesat dalam 6 bulan ini, namun dalam hati dia masih keraguan karena kurangnya pertarungan hidup mati.

Di matanya semua pertarungan yang dia lakukan di HTC baik melawan Grayfia, memburu monster di dungeon, atau melawan dummy yang disediakan system tidak bisa menggantikan pengalaman bertarung hidup mati yang sesungguhnya.

"Jika kau tidak percaya dengan dirimu, setidaknya percayalah padaku, aku yang mengetahui perkembangan mu sejak awal, tahu benar tingkatan kekuatanmu sekarang." Kata Grayfia meyakinkan Andreas, setelah hidup bersama Andreas, Grayfia mengetahui sisi kuat dan lemah suaminya.

Salah satu sisi lemah Andreas adalah kadang dia meremehkan potensinya sendiri pada hal baru dan tidak dia kuasai, dan kurang percaya dengan apa yang dicapainya.

Saat pertama memulai latihan, kekuatan Andreas setara dengan iblis kelas bawah dan sekarang dalam waktu 6 bulan dia sudah mencapai kekuatan iblis kelas ultimate, kekuatan yang tak bisa didapatkan oleh iblis paling jenius ataupun paling pekerja keras dalam waktu yang sama.

Setelah cukup berbaring, Andreas lalu berdiri dan mengulurkan tangannya membantu Grayfia berdiri setelah kakinya sedikit pegal karena digunakan sebagai bantal oleh Andreas.

Bagi Andreas hari ini dimulai dengan sesuatu yang baik, tak hanya mendapat skill yang menakjubkan, hari ini dia juga akan bertemu lagi dengan temannya yang baru saja kembali dari misi dagangnya.

Kemarin malam saat bercengkrama di tavern, Eric mengatakan bahwa Erol sudah kembali dari selatan dengan membawa barang lebih banyak dari biasanya.

Mendengar itu Andreas senang karena temannya baik-baik saja dan sukses dengan usahanya, Eric bilang keponakannya tidak bisa bergabung karena ingin beristirahat setelah perjalanan jauh dan mungkin akan menemuinya besok.

Selesai latihan dan membersihkan diri, Andreas lalu pergi ke halaman belakang mengecek smelter baru miliknya, berkat banyaknya pesanan, smelter lama yang dia miliki tidak bisa lagi memenuhi pesanan, sehingga dia membeli lahan disekitarnya, untuk membangun smelter yang lebih besar, selain smelter Andreas juga membangun gudang baru untuk menyimpan bahan baku.

Selain smelter dan gudang baru, Andreas juga membuat bengkel baru karena ada kalanya para Northern lord memilih untuk membeli barang jadi atau untuk membuat peralatan sehari -hari, dan dia tak mampu mengerjakannya sendiri, sehingga dia mempekerjakan Rikker yang sudah selesai menyelesaikan latihan dan menjadi pandai besi serta beberapa pandai besi pemula untuk membantu.

Meskipun ada kalanya para Northern lord datang langsung untuk dibuatkan pedang yang sesuai pesanan individu.

Selesai mengecek dan memastikan tidak ada masalah, Andreas lalu beranjak menuju depan toko menunggu pekerja datang.

Matahari semakin tinggi, satu persatu pekerja telah datang dan mulai rutinitas harian mereka, saat semua pekerja sudah datang, ada sosok familiar yang sudah beberapa bulan tidak dia temui.

Erol datang ke tokonya sambil membawa sebuah kereta kuda berisi kotak dan beberapa barel kayu yang dikawal oleh sejumlah orang.

"Hey Andre, lama tak jumpa." Sapa Erol.

Senyuman berkembang di bibir Andreas mendengar sapaan Erol, dari nada sapaannya terlihat jelas misi dagangnya di selatan dia mendapatkan untung besar.

"Kau juga terlihat sehat." Balas Andreas.

Setelah bertukar sapa, mereka berdua lalu berjabat tangan, dan mengajak Erol masuk ke toko.

Mereka lalu masuk kedalam toko, diikuti oleh beberapa orang membawa kotak dan barel kayu yang kemudian diletakkan di pojok toko.

Erol lalu menyerahkan sebuah kotak kayu pada Andreas, dan saat di buka terlihat banyak koin emas.

"Ini bayaran pedang yang aku beli." Kata Erol, " lalu barel yang disana adalah wine Arbor gold sebagai hadiah dariku." Tambahnya sambil menunjuk barel kayu pojok ruangan.

"Bukannya aku keberatan menerimanya, tapi bukankah Arbor gold cukup mahal."

"Memang iya, tapi berkat untung yang kudapat dari menjual pedang yang kau buat, aku bisa membeli beberapa barel sebagai hadiah untuk kau dan paman Eric."

"Baiklah aku terima hadiahmu, kau kesini tidak hanya untuk bercengkrama dan memberikan hadiah saja bukan?." Tanya Andreas.

Mendengar pertanyaan Andreas, Erol tersenyum kecil karena sekarang saatnya berbisnis.

Bab berikutnya