webnovel

Khawatir

Seketika itu juga Isabel pun langsung saja melepaskan pelukannya dari Azam karena kesal. Isabel langsung mencubit perut Azam kembali. Bukannya marah, Azam justru malah tertawa kecil melihat sikap Isabel yang seperti itu.

"Mas Azam, astaga ... kamu bisa-bisanya ya bicara seperti itu. Lihat, Mas, lihatlah ini di mana. Ck, ini di penjara loh, Mas. Kamu malah bahasnya kayak gituan. Ga ada pembahasan lain apa, Mas? Ih, menyebalkan sekali," kesal Isabel.

"Mas Azam kan hanya berbicara jujur saja, Sayang. Mas Azam sangat ingin segera temu rindu di ranjang bersamamu. Kamu ingin juga kan kayak gitu?" goda Azam.

"Ikh ... aku ga mau," kesal Isabel karena Azam terus saja menggoda dirinya.

"Yakin nih ga mau? Serius ga mau, Sayang?" goda Azam terus-terusan.

"Yakin, kok," ucap Isabel.

"Hm ... kok bilang yakinnya kayak yang ga yakin gitu, Sayang. Ada apa nih?" tanya Azam yang masih saja menggoda Isabel.

"Mas Azam, udah dong ih. Kok godain aku mulu sih. Ga mau ah," rajuk Isabel.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya