Isabel yang kembali teringat dengan masa lalunya, dia sedikit menyunggingkan senyuman. Dia merasa lucu dengan dirinya sendiri. Setelah satu bulan lebih dia menikah dengan Azam, dia baru menyadari betapa tulusnya Azam pada dirinya. Memang belum ada rasa cinta untuk saat ini, tapi Isabel tidak tahu kelak. Hanya saja saat ini Isabel lebih menerima Azam sebagai suaminya. Tidak seperti dulu lagi. Isabel melihat kembali pesannya yang dikirim untuk Azam, rupanya masih ceklis satu abu, wajar saja, ini masih jam 10, jadi pasti Azam masih sibuk dengan pekerjaannya. Isabel menyimpan ponselnya kembali, lalu Isabel memutuskan untuk memasak saja didalam dapur.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com