Pada saat itu, Pangeran Rhysand kembali menyeringai. "Mengajari? Apakah kakak yakin mengajariku? Tidak usah munafik. Aku ingat semua perbuatan kakak kepadaku."
Akibat perkataan Rhysand tersebut, Pangeran Alfonso melayangkan tinjuannya!
DUAKK!
Ujung bibir Pangeran Rhysand meneteskan darah seketika. Wajah Pangeran Rhysand meneleng ke samping. Otomatis, Pangeran Rhysand menyeka ujung bibirnya sendiri.
Ia mendesis kesakitan akibat darah yang menetes.
Sedangkan Audrey yang berada di ujung sana, ikut meringis. Rasa sakit yang sama seakan menjalar ke diri Audrey. 'Pasti sakit sekali.' gumam Audrey dari dasar hatinya.
Akan tetapi, alih-alih merasa luka Pangeran Rhysand justru bertingkah sebaliknya. Dia tertawa!
"Hahahaha! Hahaha!" Tawa itu jelas bukan tawa yang lucu atau pun bahagia. Melaikan tawa yang mengerikan dan berisikan kepiluan yang tersirat padat.
"Selalu seperti ini bukan yang kakak lakukan?" tantang Pangeran Rhysand.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com