*****
"Kiya, kita berhenti dulu ya?" tawar Raka setengah berteriak karena suaranya mulai tenggelam oleh kerasnya suara hujan.
Kiya menggelengkan kepalanya. "Nggak usah, udah terlanjur basah juga, nanti Kak Bima sama Mama khawatir kalau aku belum sampai di rumah lewat jam 9 malam, Rak," jelas Kiya setengah berteriak pula, perempuan itu melirik jam tangan anti air miliknya di pergelangan tangan kcilnya dan waktu menunjukkan pukul sembilan lewat tujuh menit.
Dia khawatir kalau kakaknya bersama mamanya itu mencemaskan dirinya, salahkan saja dirinya tadi yang lupa untuk meminta izin pulang malam ke Bima sebelum baterai ponselnya tersedot habis.
Raka menganggukkan kepalanya lalu kembali mempercepat laju motornya.
"Pelan-pelan aja, Rak. Jalanan lagi licin loh," ucap Kiya saat merasa laju motor mereka semakin tak terkendali.
"Iya, Ki."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com