Di esok harinya Alika terbangun dari tidurnya dengan perasaan yang hampa, serta kepalanya yang pening serasa dihantam oleh bebatuan keras. Ia berusaha bangkit dari tidurnya dan berjalan lesu ke kamar mandi. Selesai menjalani ritual paginya, Alika mengambil tas ransel yang berada di meja belajarnya lalu berjalan keluar dari kamarnya.
Baru ingin melangkahkan kakinya menuruni anak tangga, matanya tak sengaja melihat pemandangan isi rumahnya dari atas. Baru kemarin ia merasakan Mamanya yang selalu sudah menyiapkan sarapannya di meja makan, di ruang keluarga ia selalu menunggu Mamanya pulang kerja. Di sana mereka berdua saling bercerita satu sama lain, menceritakan kejadian yang telah dilalui di setiap harinya.
Alika jadi sedikit menyesal karena tidak memberitahu Linda perihal teror yang selalu datang menghampirinya, jika saja ia mengatakan itu pada Mamanya pasti Mamanya akan berhati-hati saat mengendarai mobilnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com