SSRoE 33
...
Pangeran Ellder berdiri diam membisu selama beberapa detik saat mendengar penjelasan Pelayan Ninne tentang waktu yang Pangeran Hector berikan untuk melarikan diri. Sementara Pelayan Ninne tidak bisa berkata apa-apa.
"Bagiku bukan masalah besar. Tiga hari lebih dari cukup untuk kalian mempersiapkan diri. Yang harus kau khawatirkan adalah bagaimana caranya menyusup ke aula utama Kaisar Paddu dan menemukan Mutiara Hitam terakhir di istana besar ini." bisik Etter.
"Apa hanya itu yang bisa kamu pikirkan?" teriak Pelayan Ninne dalam percakapan batinnya dengan Etter.
"Apalagi? Masalah melarikan diri itu hal yang sangat mudah bagiku. Aku akan membantu kalian, tenang saja." balas Etter dengan nada tenang seperti biasa.
"Baik. Kali ini aku akan percaya kepadamu." desah Pelayan Ninne pasrah.
Pangeran Ellder hanya diam lalu berjalan kembali ke kamarnya tanpa sepatah kata pun. Dan Pelayan Ninne terlalu sibuk memikirkan bagaimana caranya menyamar masuk ke Aula Utama Kaisar Paddu. Jadi lebih baik bersiap diri dari pada memikirkan kemungkinan yang belum pasti.
"Lihat, sekarang kamu hanya punya aku untuk membantu? Pangeran Ellder juga memiliki masalah sendiri yang tidak bisa kamu selesaikan meski ingin. Jadi urus saja masalahmu sendiri. Termukan Mutiara Hitam lain secepatnya." Etter berkata dengan suara setengah mengejek.
Pelayan Ninne yang telah kembali dalam wujud wanita bernama Elle mendesah pelan. Benar sekali. Tidak selamanya dunia berputar di sekelilingnya meski ada Etter. Atau keadaan yang tidak selama tidak memihak dirinya.
Elle harus terus belajar menjadi wanita dewasa yang sesungguhnya. Elle tidak bisa terus bergantung kepada Etter meski Etter telah berjanji. Karena keadaan akan selalu bisa diluar dugaan setiap saat.
"Kau sudah menjadi bagian dari hidupku sekarang. Etter, apa kamu tidak bisa membantuku sekali lagi?" bisik Elle saat berusaha mencari cara untuk masuk ke Aula Utama Kaisar Paddu.
Di hadapan Elle terpajang peta seluruh bagian Istana Utama Kekaisaran Solar. Sementara Aula Utama Kaisar Paddu berada di titik tengah Istana Utama. Atau lebih tepat Aula Utama sekaligus tempat tinggal Kaisar Paddu dikelilingi dengan penjagaan yang ketat.
"Kenapa kamu harus bingung ketika kamu memiliki seragam ninja paling canggih? Kamu bahkan bisa menghilang dalam satu detik jika kamu memusatkan pikiran." Etter memberi petunjuk.
"Aku tahu. Namun konsekuensinya adalah tenagaku terkuras habis dalam beberapa menit saja. Apa itu namanya canggih?" raung Elle pelan.
"Karena jubah ninja itu menyerap energi manusia di sekitar untuk memberi trik manipulasi paling luar biasa. Menghasilkan kesimpulan optik mata manusia untuk tidak menyadari keadaan yang ganjil. Tentu saja menghisap energi tubuh manusia seperti dirimu adalah timbal balik paling ringan."
"Tetap saja itu tidak adil." Elle kembali merengek tidak terima.
"Tetap saja kamu harus berlatih menjaga kebugaran dirimu sendiri mulai sekarang. Perhatikan juga asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuhmu. Bukankah Pangeran Ellder sudah memberi kebebasan mutlak kepadamu?" imbuh Etter tersenyum puas.
Elle kalah dalam perdebatan.
Sebagai gantinya Elle kembali menggunakan jubah ninja untuk menyusup ke Aula Utama Kaisar Paddu. Setelah Elle berhasil memperdaya salah satu dayang Istana Selir Weyya yang biasa ke Aula Utama, Elle langsung menuju salah satu ruangan kecil yang Etter curigai sebagai tempat persembunyian Mutiara Hitam.
"Aku harap petunjuk Etter benar." gumam Elle sembari memeriksa dengan teliti setiap sudut ruangan.
Dalam salah satu meja kecil di sudut ruangan, Elle melihat sebuah kotak hitam berdebu yang tidak akan mungkin diperhatikan mata orang lain pada umumnya. Elle mendekat dan mengambil kota hitam tersebut.
"Mungkinkah Kaisar Paddu sudah tidak lagi mempercayai kekuatan Mutiara Hitam?" lirih dan berusaha tidak menimbulkan suara Elle berkata kepada dirinya sendiri.
Tiga meter dari tempat Elle berada tiba-tiba terdengar suara langkah kaki mendekati pintu.
"Benar kah? Apa Selir Weyya sangat ingin menjadi Permaisuri utama? Apa tidak cukup baginya menyingkirkan Selir Isbella dengan cara licik?" kata salah satu suara wanita di balik pintu.
"Apalagi kalau bukan itu tujuannya? Selir Weyya ingin Pangeran Hector menjadi Kaisar berikutnya. Jadi cara paling mungkin adalah menjadi Permaisuri, apa aku salah?" sahut suara wanita satu lagi.
"Kita hanya dayang istana. Sebaiknya kita tidak membicarakan hal seperti ini lagi. Aku tidak mau bernasib sial seperti Selir Isbella. Bahkan Selir Weyya membuang seluruh peninggalan Selir Isbella di balik pintu ini? Semua benda yang membuat Kaisar Paddu mengingat Selir Isbella sudah Selir Weyya singkirkan dari Aula Utama ini." bisik wanita itu lagi.
"Sebaiknya kita pun diam. Kita bekerja untuk tetap hidup. Mencampuri urusan orang lain berarti mencari mati." decak salah satu wanita itu lagi.
Kemudian hening.
Bisa Elle pastikan kedua dayang istana yang tadi berdiri dibalik pintu sudah pergi. Memegang kotak hitam usang ditangan kirinya dengan bergetar hebat. Dalam hatinya Elle bertanya-tanya kenapa ada manusia di Galaksi Solar yang kejam seperti Selir Weyya?
"Setelah lolos dari kematian, aku tersadar kalau dunia tidak seindah yang aku kira sebelumnya. Manusia berhati iblis dengan kedudukan terhormat bisa ada di antara manusia biasanya lain. Aku harus mulai berhati-hati sekarang." geram Elle, membuka kotak hitam lalu mengambil Mutiara Hitam yang berpendar lemah.
Elle segera kembali ke Istana Pangeran Ellder tanpa ada yang mencurigai dirinya. Berkat Jubah Ninja milik Etter, Elle mengistirahatnya tubuhnya di sudut kamarnya. Menatap keluar jendela dengan secangkir susu hangat dan sepotong roti.
Dari dalam kamarnya Elle bisa melihat keramaian yang terjadi diujung jalan. Rombongan dayang dari Istana Permaisuri tengah bergegas membawa perlengkapan ke Aula Utama untuk acara akhir pekan bersama Kaisar Paddu dan beberapa tamu khusus.
Letak Istana Pangeran Ellder yang berada tepat di persimpangan antara Istana Pangeran lain dengan Aula Utama menjadikan Elle bisa melihat dan memantau lalu lalang orang-orang di dalam Istana Utama Kekaisaran. Salah satu keuntungan yang baru Elle sadari hari ini.
Tidak lama kemudian terdengar suara pintu diketuk.
"Silahkan masuk." Elle tahu hanya Pangeran Ellder yang berani masuk ke dalam kamarnya.
Sejak Pangeran Ellder memperlakukan Pelayan Ninne alias Elle, semua orang di dalam Istana Pangeran Ellder menyimpulkan kalau mereka berdua memiliki hubungan khusus. Terlepas apa itu hubungan khusus diantara mereka, Elle tidak peduli. Misinya adalah untuk mengumpulkan Mutiara Hitam demi suami dan anaknya.
"Apa yang kamu pikirkan?" tanya Pangeran Ellder lembut.
"Tidak ada, Tuanku." balas Elle yang sudah kembali ke wujud Pelayan Ninne, membungkuk dan memberi hormat.
"Apa kamu sudah bersiap?"
"Tersisa dua hari dan saya akan memastikan semua yang saya cari sudah saya temukan. Mohon beri saya waktu lagi." Pelayan Ninne tidak bisa mengelak jika Pangeran Ellder memintanya pergi sebelum tiga hari.
-TBC-
cerita Solar System Rebirth of Etter versi lengkap hanya ada di Webnovel dengan link berikut ini: https://www.webnovel.com/book/solar-system-rebirth-of-etter_19437206406465505