Tama dan Devan masih berbicara melalu telepon. Setelah ia menjelaskan tentang pertarungan nya dengan Erick, lalu Tama teringat ucapan Erick yang mengatakan bahwa Tama adalah Pangeran Lingga di masa lalu.
"Dia bilang gue Pangeran Lingga bro tunangannya Tama di masa lalu, tapi gue gak ingat apa – apa, kok gue malah sering dapat nya mimpi soal pangeran bertopeng, apa jangan – jangan gue yang pangeran terus elu yang pengawal", kata Tama.
"Sial, jadi lo naik pangkat sekarang? Jelas – jelas gue yang pangeran", teriak Devan di telpon.
"Buset! Kuping gue budeg nih kalo elu teriak sekali lagi", kata Tama.
Tetapi Tama mengatakan jika Devan adalah Pangeran Lingga di masa lalu, tidak mungkin Erick akan mengejar Tama. Pasti dia akan lebih dulu menghabisi Devan.
"Eh, bener juga bro! Kalo gitu gue gak mau jadi pangeran deh, gue masih pengen idup selamet jadi manusia", kata Devan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com