"Hei, gadis kecil, lekas keluar dari sini. Keluar!" Wanita itu berkata sedikit tak sabar.
"Siapa kau sehingga bisa seenaknya saja menyuruhku keluar?" Rurika membalas dengan suara keras. "Aku sudah menyewa tempat ini, jadi ini milikku saat ini. Kau yang keluar! Dasar nenek pirang tak tahu diri!"
Mata Nyonya Revka menyala. "Kau memanggilku apa?"
"Ne-nek pi-rang tak ta-hu di-ri!" Tanpa ragu, Rurika mengulangi sebutan dia pada Nyonya Revka. Matanya benar-benar melotot ganas ketika menatap Nyonya Revka.
Segera, Nyonya Revka terdiam. Dan kemudian, di belakangnya muncul beberapa pelayan. "Nyonya, Nyonya, tolong jangan persulit kami. Ruangan ini sudah disewa," ujar salah satu pelayan.
"Benar, Nyonya, biarkan kami mencarikan ruangan lain untukmu." Pelayan lainnya membujuk Nyonya Revka.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com