Lenata tampak tersipu malu membuat pipinya merona seketika. "Bye, Vin." yang di balas dengan seulas senyum hangat.
--
Saat ini pun mobil melaju dengan kecepatan tinggi menuju South Of Hospital. Sepanjang perjalanan bibir ranum tak henti-hentinya menyungging senyum miris. Tidak menutup kemungkinan bahwa ia juga menginginkan untuk kembali berjalan normal.
Akan tetapi, hal itu pun harus di bayar dengan harga yang sangat mahal. Dengan dia bisa berjalan kembali maka, sudah bisa di pastikan bahwa Calvino akan berlalu dari sisinya.
"Aku tidak mau hal itu terjadi. Hubungan kita baru saja membaik. Aku tidak mau kehilangan moment terbaik kita, Vin. Aku tidak akan pernah sanggup apabila kau menjauihiku." Lirihnya.
Tidak mau menjalani terapi, ia pun mengulur waktu supaya jadwal terapi di batalkan. Lenata terlihat berulang kali memutar bola matanya seolah sedang berpikir keras mengenai cara apa yang harus ia jalankan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com