"Kenapa?" Tanya Kiara dengan berselimut kesedihan mendalam.
Karena di sana ada Lee, baby. Batin Calvino dengan tatapan menajam beriringan dengan pergerakan tangan mengusap puncak kepala Kiara. "Aku berangkat."
--
Kiara tak pernah bisa merasa tenang berada di mansion. Bagaimana pun juga ia harus segera mengetahui bagaimana keadaan Calista saat ini. Sementara Calvino saja enggan memberitahunya.
Satu hal yang bersarang di dalam fikirannya pasti sudah terjadi hal buruk. Jika Calvino saja tidak mau memberitahu maka, tidak ada pilihan lain selain bertanya kepada Kenan. Jawaban dari seberang telepon telah membuatnya berhenti bernafas saat itu juga.
"Nona Kia, Anda baik-baik saja?"
Kiara langsung menelan kasar saliva. "Iya." Singkat, padat, jelas, itulah jawaban yang meluncur dari bibir ranum, bersamaan dengan itu langsung memutus sambungan telepon.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com