Kim Namjoon POV
Setelah makan siang yang menyenangkan di taman, kami memutuskan untuk pergi mengunjungi museum lain. Lotte Museum of Art menjadi pilihan kami selanjutnya, karena letaknya yang berada di pusat kota.
Kami berkendara kesana dengan mobil milik Sora. Dibutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk sampai kesana. Selama perjalanan kami mengobrol dan tertawa.
"Apa kalian berencana mengeluarkan album dalam waktu dekat, oppa?", tanyanya
"Mmm...kami masih dalam proses pengerjaan. Ada beberapa lagu yang siap. Tapi lagu-lagu ku masih banyak yang belum selesai. Semoga kami bisa mengeluarkan album baru secepatnya", kataku tersenyum melihat ke arahnya
"Apa semua lagu kalian tulis sendiri?", tanya nya lagi
"Nee..bahkan vokal line pun menulis lagu mereka sendiri", kataku bangga
"Waah daebak ya!", katanya kagum. "Ah lihat itu dy towernya", kata Sora menunjuk sebuah gedung paling tinggi di Seoul
Museum yang akan kami datangi memang terletak di lantai 7 Lotte World Tower. Selain museum, disana juga terdapat Aquarium, concert hall, observatorium deck, taman bermain dan tentunya tempat berbelanja.
"Aku jadi ingat pernah syuting Run BTS disana. Kami harus syuting malam hari dan bermain permainan berkeliling tempat perbelanjaannya", jelasku
"Ah ne! Aku ingat kalian juga pernah melakukan Run BTS di taman bermainnya kan?", jawabnya mengangguk angguk
"Kau menonton Run BTS juga?", tanyaku tak percaya
"Haha ye..acara itu sangat menghibur. Kalian terlihat sangat kompetitif bila ada hadiah yang diperebutkan", katanya tertawa
"Aahh aku jadi malu sekali", kataku sambil menutup wajahku. "Apa kau pernah mengunjungi taman bermainnya juga?", kataku menatapnya
"Mmm ne, hanya satu kali mungkin sekitar 2 tahun lalu", katanya mengingat-ingat
"Wah pasti menyenangkan ya pergi ke tempat itu dengan teman-temanmu", kataku
"Sebetulnya dulu aku pergi ke sana saat berkencan", katanya tertawa dan tersipu
"Wah itu lebih menyenangkan lagi sepertinya", kataku melihat kearahnya
Entah mengapa, ada perasaan aneh di hatiku ketika ia menagatakan kencan dengan orang lain.
"Tidak. Tidak menyenangkan sama sekali. Kami putus keesokan harinya, karena dia ketauan mempunyai wanita lain dibelakangku", kata Sora menggelengkan kepalanya
"Woah..itu sangat mengejutkan", kataku tertawa. "Mianhae (maaf)", kataku lagi
Aku tidak bermaksud menertawainya, tapi mendengar ia putus hal itu membuat hatiku bahagia.
"Gwaenchana", Sora pun ikut tertawa. "Apa kau memiliki pacar semenjak kau debut, oppa?", tanyanya tiba-tiba
Aku terbatuk mendengar pertanyaannya itu, dan kamipun tertawa-tawa lagi.
"Well, ini adalah rahasia. Kau jangan bilang siapa-siapa ya?", tanyaku menatapnya
"Yup", katanya sambil sebelah tangannya memeragakan gerakan mengunci mulutnya
"Satu tahun setelah kami debut, aku pernah berkencan dengan teman SMP ku dulu. Kami bertemu lagi ketika aku mengunjungi keluargaku di Ilsan dan lama kelamaan kami dekat. Tapi hubungan itu tidak berlangsung lama, hanya 2 bulan. Aku sangat sibuk pada saat itu. Jadwal panggung kami padat, belum lagi tekanan mental yang harus kualami karena banyaknya komentar negatif tentang BTS. Jadi hubungan kami tidak berhasil", jawabku tersenyum pahit
"Ooh sayang sekali....", jawabnya simpati
"Oleh karena itu, aku memilih fokus pada karirku sampai saat ini. Bila harus memilih antara kencan dan karir, aku pasti akan memilih karirku. 1000 persen", kataku lagi tersenyum padanya
Kim Sora mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar ucapanku.
"Ah kita sampai", katanya tersenyum sambil memarkirkan mobilnya di lantai dasar
Kami turun dari mobil dan langsung menuju lift yang akan membawa kami ke lantai tujuh. Museum kali ini lebih banyak dikunjungi oleh para turis. Banyak pameran menarik disini. Beberapa kali aku meminta Sora untuk mengambil gambarku di depan lukisan-lukisan atau benda-benda unik lainnya. Kami pun sempat berswafoto di depan sebuah lukisan indah.
"Are you guys dating? (Apa kalian pasangan?)", tanya seorang turis yang berdiri disamping kami
"Oh no! We are not dating (oh tidak! Kami tidak berpacaran)", jawab Sora dengan bahasa inggris yang fasih
Wow aku terkejut memandangnya.
"But you look so cute together (tapi kalian terlihat menggemaskan saat bersama)", kata wanita asing tadi lagi
"Thank you. But we are just friend (terima kasih. Tapi kami hanya teman)", jawabku tersenyum sambil memandang Sora
"Really? Okay..I'm just curious (benarkah? Baiklah..aku hanya penasaran)", jawab wanita asing itu mengangguk
Aku dan Sora saling berpandangan tak percaya. Kami pun tertawa sembunyi-sembunyi.
"Bahasa inggrismu luar biasa", kataku sungguh-sungguh
"Ah, itu bukan apa-apa bila dibandingkan dengan pidatomu di PBB, oppa", katanya menggoda ku
"Aishh kau ini", kataku tersipu malu
Kami berkeliling museum ini selama 2 jam. Lalu kami menuju pusat perbelanjaan duty free dilantai bawah. Kami keluar masuk toko untuk melihat-lihat. Kami tiba di toko aksesoris dan mulai berkeliling. Kulihat ada kalung perak cantik dengan liontin berbentuk bulan sabit. Aku teringat kalung Kim Sora yang ku rusak kemarin.
Ya, kalung ini cantik sekali. Aku akan membelinya, kataku dalam hati. Aku menuju kasir dan membayar kalung tersebut tanpa sepengetahuan Sora. Kulihat Ia sedang berkeliling di sudut jauh.
"Apa ada sesuatu yang kau suka?", tanyaku menghampirinya
"Tidak. Ayo kita pergi ke tempat lain", ajaknya sambil berjalan keluar dari toko
Kulihat jam tanganku, saat ini sudah pukul 6 sore. Dan mall ini semakin ramai pengunjung.
"Apa kau lapar?", tanyaku berjalan disampingnya
"Mmm sedikit. Apa kau sudah lapar?", tanyanya kepadaku
"Sedikit", jawabku tersenyum
Ia menghentikan langkahnya dan tertawa menatapku.
"Kita mau apa lagi sekarang oppa?", tanyanya
"Bagaimana kalau kita makan daging panggang di tempat langgananku?", kataku memberi ide
"Oke..daging panggang sepertinya enak", jawabnya
Kami berjalan menuju lift untuk turun ke parkiran. Di dalam mobil, Sora sedang menuliskan nama restoran yang akan kami tuju di GPS mobilnya.
"Oh, restoran ini dekat dengan tempat tinggalku", katanya setelah mengetahui alamat restoran tersebut
Aku mengeluarkan paperbag kecil dan memberikannya padanya.
"Ini! Untukmu..hadiah dariku untuk mengganti kalungmu yang ku rusak kemarin dan ucapan terima kasih karena telah menemaniku selama dua hari ini", kataku sedikit gugup
"Eh??Oppa! Kau tak perlu melakukan ini", katanya terkejut sambil berusaha mengembalikan paperbag tersebut ke tanganku
"Terimalah..aku tulus memberikannya", kataku memberikan paperbag itu ke tangannya
"Jinjja?", tanyanya tak percaya
"Ne..Bukalah! Aku harap kau menyukainya", kataku sambil mengusap belakang leherku
"Gomawo yo, oppa", katanya tersenyum dan membuka paperbag yang ku berikan
"Omo!! Ini indah sekali! Oppa, ini teralu bagus dan mahal, aku rasa aku tak bisa menerimanya", katanya terkejut ketika membuka kotak hadiahnya
"Ani..ini tidak mahal. Begitu aku melihatnya aku merasa ini akan cocok untukmu", kataku tersenyum gugup
"Benarkah ini untukku? Ini terlalu indah oppa!?", katanya mengernyitkan dahi
"Ya. Terimalah..aku akan senang sekali bila kau mau menerima dan memakainya", kataku bersikeras
"Kamsahamnida..aku pasti akan menjaganya dengan baik", kata Kim Sora berterima kasih
"Kau mau memakainya? Sini biar aku bantu", kataku mengambil kotak dari tangannya
"Eh? Iya tolong", katanya sedikit tersipu
Dia duduk membelakangiku dan mengangkat rambutnya yang tergerai. Aku mencoba memasangkan kalung bulan sabit ini di lehernya. Jantungku berdegup kencang sekali. Aku dapat mencium aroma bunga dari rambutnya yang panjang. Harum sekali. Helaian lembut rambutnya jatuh ke punggung tanganku, yang membuat tanganku gemetar tak karuan. Sial. Kenapa aku gugup sekali, aku menyumpah dalam hati.
"Oke!sudah...", kataku sambil mengelap keringat yang keluar di dahiku
"Waaah...bagus sekali, oppa!", kata Kim Sora sambil bercermin di kaca spion tengah mobil. "Gumawo yo", katanya tersenyum senang
"Ne..aahh kyeopta (lucu/imut)", jawabku, aku merasakan jantungku berdegup kencang melihatnya tersenyum begitu bahagia
"Oke, ayo kita berangkat sekarang", katanya masih tersenyum
"Nee..kajja", jawabku
Begitu kami keluar dari lantai dasar Lotte World Tower, hujan deras menyambut kami.
"Wah hujan, padahal tadi siang cuacanya cerah sekali", gumam Sora sambil menyalakan wiper kaca depan mobil
"Ne, hujannya deras sekali", jawabku melihat jalanan di sekeliling kami
Selama perjalanan kami tidak terlalu banyak mengobrol. Aku lebih banyak berdiam diri sambil sesekali melirik ke arahnya. Aahh ada apa ini, kenapa jantungku masih berdegup kencang, pikirku.
"Makanan apa yang paling kau suka, oppa?", tanya Sora memecah keheningan
"Aku suka sekali makan samgyeopsal (daging babi panggang). Ditempat yang akan kita kunjungi nanti, samgyeopsal dan bulgogi nya sangat enak. Aku biasa ke tempat ini bersama member yang lain", jelasku bersemangat
"Wah aku jadi tidak sabar", jawab Sora
"Bagaimana denganmu? Apa makanan favoritmu?", tanyaku padanya
"Mmm aku suka kimchi. Semua makanan bila dimakan dengan kimchi adalah favoritku hahaha", jawabnya sambil tertawa
"Kau ini...", kataku tak percaya
GPS memberitahu bahwa kami telah sampai ditempat tujuan. Sora memarkir mobilnya sedekat mungkin dengan pintu masuk restoran.
"Sepertinya ada payung di kursi belakang", kata Sora sambil berusaha mencari-cari payung di bawah kursi belakang
"Ah ini dia", jawabnya senang
"Hanya ada satu?", tanyaku
"Ye, sayang sekali aku hanya punya satu di mobil", jawab Sora sedikit sedih
"Gwaenchana, kita bisa pakai berdua, sini berikan payungnya", kataku meminta payung yang sedang dipegangnya
Ketika payung sudah ada ditanganku, aku keluar dari mobil dan membukanya, lalu berjalan menuju pintu pengemudi untuk menjemput Sora.
"Gomawo", katanya setelah berdiri disampingku
Kami berjalan pelan-pelan dibawah payung yang tidak terlalu besar. Lengan kami saling bergesekan karena tidak banyak cukup tempat tersedia di bawah payung ini.
"Omo!! Apakah ini tutup??", tanyaku bingung melihat pintu restoran tertutup
"Ne, sepertinya begitu", jawab Sora sambil membaca pengumuman yang tertempel di pintu masuk. "Restoran ini tutup selama seminggu karena sedang ada perbaikan kecil", katanya lagi
"Eottoke? Kita jadi tidak bisa makan daging panggang", kataku menatapnya dengan kecewa
"Sekarang sedang hujan juga, agak sulit mencari tempat lain bila berjalan kaki", jawabnya melihat sekeliling
Hujan semakin deras, bahkan kami sampai tidak bisa melihat sekeliling dengan jelas.
"Mmm ini agak memalukan sebenarnya, tapi tolong jangan kau salah artikan ya", kata Sora tiba-tiba
"Eh? Apa maksudmu?", tanyaku bingung
"Apartemenku ada di dekat sini, 2 gedung sebelah kiri dari sini. Apa kau mau makan di tempatku? Aku bisa memasakkanmu kimchi jjigae (sup rebusan kimchi) dengan isian daging babi. Aku tidak ada maksud lain, hanya saja sekarang sedang hujan, sulit mencari tempat makan lain. Lagipula sudah malam pula, bisa-bisa kita kelaparan dan kedinginan bila harus berkeliling dalam cuaca seperti ini. Tapi bila kau tidak mau pun tak apa, oppa. Aku hanya menawarkan saja, tidak ada maksud apa-apa", kata Sora
Ia berbicara panjang dan cepat. Wajahnya semakin lama semakin memerah karena malu dan selama berbicara ia tidak berani menatap mataku.
"Omoo! Kim Sora ssi, kiyowo (lucu). Kau menggemaskan sekali seperti ini", kataku tertawa kecil menatapnya
"Baiklah, ayo ketempatmu. Aku sudah lapar sekali, lagipula disini juga sangat dingin. Aku harap kimchi jjigae buatanmu sangat enak. Kajja!", kataku tersenyum dan mengajaknya kembali ke mobil
"Eh?jinjja??", tanyanya tak mempercayai bahwa aku akan setuju dengan ide nya itu