"Bapak sama Aa' silakan lanjutkan makannya. Biar aku sama Ambu aja yang nemenin Mbak Julia." Nada tersenyum lebar, seolah sengaja memperjelas kepada Julia, bahwa ia datang diwaktu yang kurang tepat. Di saat anggota keluarga itu tengah menikmati santap malam bersama.
"Oh, baiklah. Makasih ya, Sayang atas pengertiannya." Lelaki itu kemudian berdiri, memanggil Bapak yang entah melakukan apa di luar sana.
"Silakan diminum, Mbak." Satu tangan Nada mengkode ke arah minuman segar berwarna hijau di meja.
"Iya, diminum dulu." Ambu menguatkan. Mereka tetap berlaku sangat ramah pada tamu yang tak tahu waktu berkunjung ini. "Atau, mau sekalian ikutan makan juga?"
Jika saja Julia mengangguk, sungguh sangat tidak tahu malu sekali kalau begitu.
"Kebetulan saya sudah makan Ambu." Sangat sopan sekali perempuan nekat ini menjawab, membuat Nada merasa mual sekali. Ia mudah sekali jijik melihat orang-orang penjilat seperti Julia itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com