Tak disangka sama sekali. Ketika sedang istirahat siang, Nada dikejutkan oleh telepon dari nomor yang tak dikenal. Sempat ragu untuk mengangkat, akan tetapi pada akhirnya dijawab juga.
"Hallo," ucap Nada was-was.
"Hallo, Nada … ini saya, Julia." Suara di seberang sana terdengar begitu bersemangat. "Masih ingat dengan saya?" tanyanya kemudian.
Tentu saja ia sangat dikenal, sang mentor memasak yang terakhir kali dipermalukan oleh suaminya sendiri. "Ya, apa kabar, Mbak?" Dahi Nada mengernyit, untuk apa perempuan ini menghubunginya? Apakah ada hal penting, atau hanya sekedar basa basi busuk belaka.
"Saya baik. Kamu bagaimana?" Ia masih tetap berusaha ramah, meski di dalam hati siapa yang tahu.
"Alhamdulillah." Sejenak Nada menjeda ucapan. Ia bangkit dari pembaringan, lalu duduk di sisi ranjang. "Ada apa Mbak menghubungi saya?"
Wanita itu terdengar tertawa kecil. "Kenapa? Apa saya nggak boleh nelpon kamu?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com