Pertemuan kedua di kelas memasak.
Saat berangkat, Nada sudah mewanti-wanti pada dirinya agar bersikap biasa saja, seolah tidak pernah tahu bahwa perempuan yang akan menjadi instrukturnya itu, sudah pergi bersama dengan suaminya, kemarin hingga hampir mendekati tengah malam.
Tidak mengapa. Tak apa-apa. Sepanjang perjalanan, Nada selalu menyebutkan hal tersebut di dalam hatinya. Jangan pernah perlihatkan bahwa dirinya sedang terguncang karena peristiwa itu. Saat ini yang diperlukan hanyalah, meyakinkan pada semua bahwa dirinya tidaklah selemah yang dibayangkan.
Takkan mudah merebut posisinya sebagai istri Alan. Cukuplah bentuk kasih sayang Alan sebagai kekuatan dan pondasi agar tetap berdiri kokoh. Jika lemah sedikit saja, terjangan badai akan semakin besar, lalu menggoyahkan diri.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com