Kenapa harus kutolak? Sedangkan Alan saja ternyata di belakangku juga masih terus berhubungan dengan mantannya. Akhirnya kusetujui juga tawaran tersebut.
Sudah lama tak naik mobil ini. Biasanya dulu sering membawaku pergi jalan-jalan, meski dilakukan secara diam-diam. Rasanya seolah kembali terlempar ke masa-masa dulu, ketika kami masih menjalin kasih.
"Ada apa, Nad? Kamu kaya lagi ada masalah?" Aldo menyentakkanku dari lamunan.
"Nggak, kok. Bisa cepet aja nggak jalannya. Aku udah kedinginan, takut masuk angin," jawabku mengalihkan rasa keingin tahuannya yang ternyata juga sangat besar.
Detik kemudian, aku tersadar akan sesuatu, langsung celingak-celinguk, memeriksa kemungkinan di mana ia letakkan kamera tersembunyi.
"Nad, jangan terlalu parno. Nggak ada kamera kok. Aku minta maaf, ya, soal waktu di mall itu. Videonya juga nggak di-upload."
Dia mengingatkan lagi, membuatku kembali kesal kepadanya. Padahal sebelum ini, sama sekali tidak terpikir.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com