Bangunan minimalis di pinggiran kota. Perlu waktu sedikit lama untuk sampai di tempat ini. Tidak terlalu besar namun luar biasa tampak nyaman meski hanya dilihat dari luar. Sulur-sulur tanaman rambat menjalari pagar hitam yang mengelillingi bangunan itu. Yeah, ada banyak tanaman di halaman depan, hampir menyerupai sebuah kebun pribadi, akan lengkap jika ada semangka di sana.
Sementara bangunannya sendiri memiliki tampilan yang sedikit —err.. mencolok di antara kebun hijau di sekitarnya. Berwarna merah muda cerah dengan pintu mahogani hitam. Lebih mirip seperti taman kanak-kanak ketimbang sebuah hunian. Ditambah dengan adanya taman bermain, berupa ayonan dan perosotan di sana. Ashley pikir, siapapun arsitek yang membangun tempat ini memiliki selera agak.. unik.
Pertanyaan paling mendasar, kenapa Simon mengajaknya ke sini?
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com