"Tunggulah," pintanya dengan masih memegang lukisan di tangannya. "aku merasakan ada hak yang aneh tentang lukisan ini," lanjutnya dengan mengamati dengan seksama. "kau tahu? Aku pernah melihat wanita yang mengalami kerusakan di wajahnya ini tapi dimana?" ucapnya dengan mencoba mengingat namun Rival merampas lukisan itu daeintangan Rold.
. "Cepat, kau potret! Kita tidak banyak waktu!" tutah Rival dengan nada bicara yang tegas.
Dengan segera Rold mengeluarkan ponselnya dari saku celananya. Dengan dibantu Rival memegangi lukisan itu dia segera memotretnya. Tidak banyak bicara setelah melihat Rold melakukan hal yang semestinya dilakukan sejak tadi. Rival kembali menggantung lukisan itu pada tempatnya dan menarik Rold agar segera pergi dari tempat itu.
Sampai di depan loker tidak sengaja mereka bertemu dengan seorang yang sangat mereka kenal. Siswa yang mengenakan kacamata itu tengah melihat mereka berdua dan dia bersikap heboh.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com