webnovel

Pengkhianatan

Jam dinding di ruangan Myung Eun sudah menunjukkan pukul 6 sore, dia segera membereskan semua file-file yang berserakkan di meja kerjanya. Sore itu adalah waktu yang sangat menegangkan untuk Myung Eun.

Seharian itu pikirannya tidak dapat berkonsentrasi karena merasa takut akan apa yang sudah dilakukannya dengan Sung Byul.

Myung Eun terpaksa menyembunyikan kehamilannya selama dua minggu dari orangtua Tae Seok juga Sung Byul, namun ia tidak mampu lagi menahan semua rasa yang dialaminya.

Bahkan Ye Rin pun sudah mulai curiga terhadap ibunya sendiri. Mau tidak mau Myung Eun harus memberitahukannya pada Sung Byul, ayah biologis dari anak ketiganya itu.

Selesai memasukkan file-file ke dalam brankas dan mematikan komputernya, Myung Eun bergegas pamit kepada CEO Lee kemudian pergi menemui Sung Byul di lobby hotel.

Sebelumnya Sung Byul memang mengajak Myung Eun bertemu di lobby untuk selanjutnya bersama-sama berangkat ke rumah Tuan Park Jung Mo, pria tua bijaksana sekaligus teman dekat ayah Sung Byul.

Beberapa saat kemudian Myung Eun tiba di lobby dengan wajah sayu dan kusut, sepertinya ia kelelahan. Kehamilannya kali ini terasa berbeda dari kehamilan anak pertama dan anak kedua Myung Eun.

Pria tinggi dan gagah itu sedang berdiri menunggu 'kekasihnya' yang cantik dan mempesona sambil melihat-lihat brosur tempat wisata di Jepang.

Ia tidak menyadari kehadiran Myung Eun di lobby itu, Sung Byul tersenyum membayangkan dirinya dan Myung Eun berlibur ke Jepang setelah mereka menikah nanti.

Nampaknya harapan Sung Byul akan segera terwujud, namun dia harus menerima akibatnya di masa mendatang.

"Sung Byul!" panggil Myung Eun.

Sung Byul menoleh ke arah suara tersebut lalu matanya berbinar-binar ketika memandang Myung Eun dari jauh.

"Kakak Ipar! Aku sudah menunggumu dari." Sung Byul berlari menghampiri wanita itu.

Myung Eun masih tidak bergerak dari tempatnya berdiri tadi, seketika terkejut pada perubahan sikap adik iparnya yang sangat berbeda dibandingkan siang tadi saat bertemu di ruang meeting.

"Adik Ipar?? Ada apa ini? Kenapa wajahmu begitu ceria??" tanya Myung Eun heran.

Cuuppp ... sebuah ciuman mendarat di bibir Myung Eun lalu Sung Byul merangkulnya dengan mesra.

"K--kau menciumku?? Bagaimana jika semua orang melihatnya? Apa kata mereka nanti?? tanya Myung Eun kaget.

"Aku tidak peduli, Myung Eun. Saranghaeyo, Nuna." Sung Byul semakin berani terhadap Myung Eun.

"Kau sudah kehilangan akal rupanya, aku hanya ingin bermain-main denganmu tapi kau mengganggap kalau hubungan kita ini serius," tukas Myung Eun.

"Benarkah itu? Bermain-main sampai kau hamil? Aku akan menikahimu secepatnya lalu kita pindah ke Jepang bersama kedua anakmu yang lain." Sung Byul sungguh terlalu.

"Tidak! Aku tidak ingin menikah denganmu!" hardik Myung Eun.

"Tapi aku sangat mencintaimu! Kau harus ceraikan kak Tae Seok!" Sung Byul memaksa.

"Pelankan sedikit suaramu! Sebaiknya kita bahas ini di tempat lain, ayo Sung Byul!" Myung Eun menarik tangan Sung Byul sekuat tenaga meski dia sendiri merasa lemas dan pusing.

Sung Byul pun terpaksa mengikuti kemauan Myung Eun.

******

Di basement Hotel Moonbich mereka masih terus memperdebatkan masalah pernikahan yang sangat tidak etis untuk dibicarakan.

Kurang lebih setengah jam lamanya Sung Byul dan Myung Eun bertengkar hingga posisi Myung Eun terdesak dan tidak dapat menolak keinginan Sung Byul.

"Baiklah! Aku akan menikah denganmu! Tapi sesudah anak ini lahir!" teriak Myung Eun.

"Ide yang sangat bagus, aku setuju. Ha ... ha ... ha." Sung Byul tertawa puas. "Ayo Sayang kita pergi ke rumah Tuan Jung Bin."

"Bawa saja mobilku, nanti sepulangnya dari rumah Tuan Jung Bin menginaplah di apartemen Tae Seok," pinta Myung Eun.

"Kau ingin bermain-main lagi, Myung Eun?" goda Sung Byul.

"Bukan begitu ... aku cuma memintamu untuk menemaniku, kepalaku pusing," ungkap Myung Eun.

"Besok pagi aku antar kau menemui dokter Shim, kandunganmu itu harus diperiksa," tukas Sung Byul.

"Baiklah, aku mengerti," sahut Myung Eun lesu.

Beberapa saat kemudian Sung Byul sudah berada di dalam mobil bersama kakak iparnya. Sepanjang perjalanan menuju rumah Tuan Jung Bin, sesekali Sung Byul mengelus-elus perut Myung Eun dengan tangan kanannya.

Myung Eun merasakan getaran aneh di dalam hatinya saat pria itu menunjukkan perhatian lebih kepada Myung Eun, mungkinkah ia telah jatuh cinta?

Pengkhianatan terhadap Tae Seok semakin nyata dan sangat berani, Sung Byul tidak segan-segan merebut Myung Eun dari kakaknya sendiri.

******

Bab berikutnya