(Pov ketiga)
Masih di tempat yang sama.
Saat ini, Devon masih menyiksa kedua orang tersebut. Dimana ia tak lupa untuk merekam aksinya dan memutuskan untuk memberikan rekaman ini kepada pembuat berita di dunia bawah.
""AAAAHHHH!!! T-TOLONG!!!! HENTIKAN INI!! INI MENYAKITKAN!!??""
Keduanya berteriak kesakitan sambil berteriak meminta tolong.
"Siapa yang mau menolongmu? Apakah Laksamana? Atau mungkin CP? Mereka tidak cukup kuat untuk mencoba merasakan pukulan biasaku!"
"Tenang saja! Kalian berdua tidak akan merasakan pingsan. Karena saya menggunakan kemampuan parfum yang meningkatkan saraf dan juga menghilangkan efek pingsan atau koma untuk kalian berdua."
"Artinya, kalian berdua akan merasakan perasaan sakit ini selama seumur hidup kalian, artinya kesakitan ini adalah kesakitan abadi! Dan ini bahkan mungkin mengganggu kehidupan santai, bahagia, foya dan tidur kalian, HAHAHAHA!!!!"
Kata-kata Devon yang terdengar gila membuat orang-orang disekitar memiliki ekspresi tertegun dan ketakutan.
Apa-apaan! Jika penyiksaan ini terjadi, bukankah orang itu harus berusaha untuk membunuh diri sendiri, dibanding untuk merasakan kesakitan abadi tersebut?
Memikirkan ini membuat mereka merinding bahkan kedua orang ini, Celestial Dragon merinding tetapi keduanya masih merasakan kesakitan dan berteriak-teriak.
"Suara kalian tidak akan habis! Hal ini agar kesakitan kalian bisa di dengar oleh orang-orang lainnya! Saya melakukan ini agar kalian berdua mengerti bahwa di dunia ini tidak ada yang mustahil! Bahkan keberadaan Pemerintah Dunia dan Celestial Dragon bisa hancur, jika orang itu memiliki kemampuan tersebut!"
"Kalian berdua hanya tahu bahwa ajaran leluhur kalian itu terlalu bodoh! Merasa tinggi dan puas untuk dirimu, menganggap dirimu sebagai keturunan pencipta? Orang bodoh, sungguh bodoh! Saya harus mengatakan bahwa otak leluhur kalian itu yang meninggalkan ajaran kepada kalian itu adalah salah satu penggagas yang menciptakan keberadaan tercela dan orang terbodoh di dunia!"
"Disini saya sebagai, Devon pengguna nama Acedia! Memutuskan untuk mengadili kalian berdua dengan rasa sakit abadi ini! Kalian bisa membunuh diri sendiri untuk menghentikan rasa sakit abadi, tetapi apakah kalian berani? Jika berani lakukan saja. Itu jalan termudah loh dari pada mengotori tanganku sendiri. Soalnya kalian berdua adalah sampah, jadi saya malas membunuh kalian. Lebih baik membuat kalian merasakan apa itu kesakitan abadi!?"
Kata-kata Devon yang gila membuat keduanya menjerit kesakitan dengan ekspresi seolah-olah mereka bertemu dengan Tuhan di Neraka.
""AAHHH!! T-TOLONG.. HENTIKAN. INI!!!"""
"""S-SAYA MEMILIKI BANYAK HARTAAAHH!!"""
"""S-SAYA JUGA AKAN MEMILIKINYA!!!"""
"""DAN SAYA AKAN MEMBEBASKAN BUDAK-BUDAK YANG SAYA MILIKI-AHHH!!!""
Keduanya memohon ke arah Devon dimana ada beberapa siput di belakang Devon yang masih menonton sambil merumput.
"Apakah kalian bersungguh-sungguh? Jika kalian tidak melakukannya.. heeh.. mungkin saya akan melenyapkan rumah kalian atau mungkin membuat lubang di Red Line yang memisahkan Grand Line dan New World? Saya pikir kalian tahu apa yang terjadi ketika saya memisahkan hal ini.. Hahaha!"
Devon bertanya ke arah keduanya dengan tertawa.
"Bonny, kemari dan duduk."
Sambil menunggu, Devon memanggil petnya panda yang saat ini masih berada di belakang Hancok dan Vivi.
Bonny datang dan duduk, kemudian Devon duduk di kedua kakinya karena Bonny sangat empuk dan lembut. Devon tak lupa untuk mengeluarkan bambu dan memberikannya kepada Bonny.
"Bagaimana kalian berdua? Apakah kau bisa menjanjikan kata-katamu sebagai Celestial Dragon? Jika kalian tidak berjanji, mungkin saya akan membuat lubang atau bahkan datang ke Mary Geoise dan mencari rumahmu setelah itu melenyapkan rumah kalian dan tak lupa menangkap kalian berdua. Oh ya tak lupa juga menelanjangi kalian berdua dan mengikat kalian berdua di depan kapal milikku agar membiarkan dunia tahu bahwa sebuah 'JANJI' kepadaku harus di tepati."
Kata-kata Devon yang menjelaskan rencananya membuat keduanya menjadi lebih ketakutan. Mereka sebenarnya masih merencanakan tentang ketika keduanya lepas dari rasa sakit ini, mereka akan kembali ke Mary Geoise dan mulai memanggil Gorosei dan menjelaskan apa yang mereka inginkan.
"Ngomong-ngomong melihat ekspresi kalian berdua. Apakah kalian berdua tidak mengenalku? Jika tidak biar saya katakan lagi. Apakah kalian berdua tahu Enies Lobby? Nah saya yang menghilangkannya. Bahkan saya bisa menghilangkan Red Line kalau saya mau, akan tetapi itu cukup mengeluarkan sejumlah besar stamina dan fisik yang saya miliki, walaupun itu hanya berupa ember besar yang saat ini saya miliki."
Ketika keduanya mendengar ini mereka akhirnya mengingat siapa pelaku yang dapat menghilangkan Enies Lobby.
""TOLONG!! SAYA AKAN BERJANJI!! TOLONG LEPASKAN DAN HILANGKAN RASA SAKIT INI!!""
"Sungguh?"
""Y-YAAHH!!""
"Baiklah, lagian pertunjukan ini telah saya rekam. Dan kemudian jika kalian tidak menepati janji kalian. Mungkin besok kalian akan melihat dan merasakan apa itu rencanaku, dan kemudian lusanya dunia tahu apa yang terjadi pada kalian. Pikirkan lagi loh!"
""SAYA BERJANJI!! TOLONG!! SAYA AKAN MELAKUKANNYA SECEPAT MUNGKIN!! PENJAGA TOLONG SAMPAIKAN KATA-KATAKU BAWAKAN HARTA DAN BUDAK-BUDAK YANG SAYA MILIKI DI GUDANG RUMAHKU!! CEPAT SEKARANG JUGA!!""
"HA!"
Setelah melihat ini, Devon kemudian menggunakan kemampuannya untuk menghilangkan efek meningkatkan saraf dan tak lupa untuk menyembuhkan sedikit stamina dan fisik mereka yang terbuang.
"Nah, kalian akan menetap disitu menunggu orang-orang itu membawa apa yang kalian janjikan kepadaku. Jika tidak.. heeh.."
Kemudian Devon mengeluarkan sebatang rokok dan membakarnya, menghirupnya di mulut dan melepaskannya asap dengan berbagai bentuk aneh.
"Hmm... rokok ini cukup tidak enak. Hancock, Vivi, kemarilah sini. Kami akan menunggu janji kedua orang ini."
Hancock dan Vivi diikuti oleh kedua petnya berjalan ke tempat Devon, dimana mereka juga duduk menggunakan pet mereka.
Devon mengeluarkan meja yang cukup besar dan beberapa minuman yang sangat harum membuat orang-orang lainnya ngiler.
Menyeruput alkohol ini yang memiliki bau harum, membuat pikiran ketiganya jernih. Bahkan ketiga pet tersebut juga jernih dan memiliki ekspresi puas.
...
Beberapa jam kemudian.
Para pengawal yang di utus kedua Celestial Dragon kembali.
Para pengawal itu diikuti oleh budak-budak dan orang-orang yang membawa harta karun dalam bentuk gerobak besar.
Dan ada penambahan orang baru, yaitu ketiga laksamana secara bersamaan mengikuti.
"Oh ya? Laksamana? Dan beberapa agen CP0? Hmm.. ini menarik. Apakah kalian ingin melawanku? Apakah kalian tahu bahwa saya belum pernah mengerahkan kekuatan besar dalam pertarunganku sebelumnya melawan Shiki, bagaimana?"
Kata-kata Devon membuat kedua laksamana, Aokiji dan Borsalino mengerutkan kening. Bahkan CP0 pun ikut mengerutkan kening, karena mereka tahu kemampuan apa yang dimiliki oleh Devon.
Walaupun buah yang ia miliki adalah Paramecia, tetapi buah tersebut dapat menyerap kemampuan buah iblis lainnya. Dan laporan mengetahui bahwa orang ini telah menyerap kemampuan Shiki dan ada juga laporan mengatakan bahwa kemampuan buah menyerapnya dapat membuka potensi seseorang dan buah iblis lainnya, menjadikan buah iblis itu terbangun.
Jadi, mereka datang kesini hanya untuk mengawal budak-budak dan juga harta karun yang dimiliki oleh kedua Celestial Dragon tersebut. Tak lupa juga untuk mengawal kembali Celestial Dragon pulang, yang saat ini dalam keadaan menyedihkan.
"Jadi, kaukah Devon?"
Tiba-tiba Akainu berkata dengan tampangnya seolah-olah ia tidak takut apapun karena dimatanya bajak laut adalah orang-orang yang harus di jatuhi hukum.
"Ya, kenapa? Apakah kau ingin saya menunjukkanmu apa itu tendangan Keadilan Mutlak?"
Devon menjawab tanpa memandang ke arah Akainu.
Akainu mengerutkan kening karena merasa di remehkan, ia mulai mengangkat tangannya dan membuat tangannya menjadi magma.
Tiba-tiba Akainu merasa di tendang dengan tekanan seperti gunung besar ke arahnya dan terlempar di langit.
Semua orang melihat sosok Devon yang saat ini berada di belakang tempat Akainu sebelumnya berada. Tapi, kemudian mereka melihat bahwa Devon masih berada di tempat duduknya, mereka menjadi bingung.
"Oh? Kalian bingung? Orang itu disana adalah klon dengan kemampuan petir. Tapi ia bisa menggunakan seluruh kemampuan yang saya miliki dengan kekuatan sebesar 70%."
Devon yang berada di tempat duduknya Boony menunjuk ke arah klon tersebut yang mana klon tersebut pun tersenyum menunjuk ke kepalanya sendiri dan berkata.
"Halo! Saya adalah klon, Hahaha!"