webnovel

Crocodile

(Pov Ketiga)

Keesokan harinya.

Saat ini Devon sedang berhadapan dengan Crocodile bersama Robin.

Karena Devon memenangkan banyak uang di kasino.

"Jadi, untuk apa kau memanggilku, Mr. 0 atau Shichibukai Crocodile?"

Devon langsung ke intinya dengan senyumnya memandang Robin.

Dimana Robin yang tercengan dan kemudian melihat Devon memandanginya dengan senyum, tersenyum kembali kearah Devon.

Kata-katanya membuat seluruh ruangan menjadi dingin.

Crocodile mengerutkan kening dengan tampang marah. Bahkan Robin memiliki tampang wajah terkejut.

"Saya ingin tahu kedatanganmu kesini buat apa?"

Crocodile menahan amarahnya dan bertanya dengan hati-hati.

"Hmm... saya hanya bermain?"

"Bermain? Terus bagaimana kau tahu kalau saya adalah Mr. 0?"

"Bagiku itu tidaklah sulit untuk mengenal seluruh anggota Baroque Works. Bahkan saya tahu tujuanmu di Arabasta. Pemberontak? Menggulingkan? Senjata?"

Devon menjawab sambil membuatnya menjadi teka teki misterius.

Crocodile dan Robin terkejut akan balasan Devon. Karena setiap apa yang Devon katakan itu berdampak dan benar akan tujuan kelompok mereka.

"Bagaimana kau tahu?"

Crocodile tiba-tiba berdiri memiliki tampang marah dan bertanya dengan hati-hati. Dan pasir pun tiba-tiba berada dibelakang Devon seolah-olah siap untuk menyerang Devon.

"Hmm... Saya bisa tahu apa yang ingin saya ketahui. Bagikut itu sangatlah mudah? Dan kau tenang saja, bagiku kemampuanmu tidak berdampak padaku. Bahkan mungkin saya dapat membunuhmu secara langsung disini?"

Devon yang melihat perilaku Crocodile menjawab dengan senyumnya main-main.

"Apakah kau mengancamku?"

Pasir membuat bentuk panah dan siap untuk dilepaskan kearah Devon.

"Heeh... kau bisa mengartikannya begitu? Atau kau bisa mencobanya apakah pasirmu bisa berguna ketika berhadapan dengan air?"

Devon menjawab tanpa takut.

Kalau diperhatikan secara hati-hati bahwa di seluruh tubuh Devon memiliki semacam lapisan energi yang sangat tipis. Seolah-olah lapisan ini melindungi tubuhnya.

Kemudian Devon mengarahkan tangannya kebelakang membuat gerakan memegang pasir. Tiba-tiba pasir itu jatuh seolah-olah terkena air.

Pertunjukan ini membuat Crocodile mengerutkan kening. Karena ia tahu bahwa kelemahan kemampuannya adalah air.

Dan ketika ia melihat apa yang dilakukan Devon dengan pasir, itu membuatnya menahan karena dari yang diketahui bahwa Devon menggunakan pedang mitos. Dan ia juga memiliki semacam penghalang yang dapat melindunginya dari serangan.

Tetapi, disini dia melihat bahwa Devon seolah-olah dapat mengeluarkan air dari tangannya. Jadi, dia merasa melawan orang didepannya ini tidaklah berguna.

"Hmph! Saya akan melepaskanmu saat ini. Miss All Sunday, tolong bawa keluar Tuan Devon."

Seolah-olah frustasi, Crocodile meniadakan serangannya terhadap Devon dan duduk kembali.

...

(Pov MC)

Setelah keluar dari ruangan tempat Crocodile berada.

"Miss All Sunday atau saya panggil saja Nico Robin?"

Robin berhenti dan berbalik memandangiku.

"Bagaimana kau tahu tentang namaku?"

"Seperti yang saya katakan sebelumnya. Di dunia ini, saya bisa mengetahui apa yang ingin saya ketahui. Oleh karena itu, mengenai tujuanmu juga bergabung ke Baroque Works. Apakah poneglyph? Tetapi, apakah kau tahu ketika kau sudah tahu akan isinya, dan Crocodile mengetahui tentang itu. Apakah kau masih hidup?"

Saya berjalan 2 langkah dan berhenti tepat di samping Robin.

"Robin, lebih baik kau berhati-hati dengan orang itu. Karena kalian hanyalah alat baginya. Jika kau sudah mengerti apa yang saya katakan dan ingin berhenti hubungi saya, dan saya akan membuat rencana untukmu dan juga menggulingkan kepemimpinan Crocodile."

Memandang kearah Robin dan memberikannya den den mushiku, setelah itu saya melanjutkan berjalan keluar.

...

Sudah seminggu sejak saat itu saya berhadapan dengan Crocodile dan Robin.

Robin pun menerima usulanku, dan saya membuat sebuah rencana agar ia bisa mengikutinya.

Saya menjelaskan kepadanya mengenai bahwa putri kerajaan Arabasta, Nefertari Vivi yang menyamar sebagai Miss Wednesday sedang dalam perjalanannya menuju kerajaan ini.

Dan mengenai dimana Vivi bergabung dengan kru bajak laut Topi Jerami.

Bahwa kru topi jerami bisa mendatangkan keajaiban. Dan saya akan bergerak jika situasi akan dalam keadaan darurat.

Bahkan saya menjelaskan kepadanya mengenai kemampuanku, Menyerap buah iblis lainnya. Hal ini membuatnya terpesona dan terkejut akan ada kemampuan diluar akal sehat.

Jadi, dia percaya padaku dan mengikuti rencana yang saya siapkan.

Saat ini kami masih berhubungan lewat kemampuan Robin yang membuat lengannya memiliki mata dan mulut berada dalam kamar hotel tempatku menginap.

"Robin, apakah mereka sudah datang?"

"Ya, Devon. Mereka sudah datang dan dari laporan yang saya terima mereka berada di kota pelabuhan Nanohana. Kelompok mereka membuat keributan disana, dan ada juga penampilan Kapten divisi kedua Shirohige Portgas D. Ace dan juga marinir yang dipimpin oleh Kapten Smoker. Saat ini tinggal menunggu keajaiban yang kau sebutkan."

"Baiklah, untuk saat ini persiapkan dirimu dan jika kau bertemu dengan mereka nanti, cobalah sampaikan tentang rencana untuk mereka. Oh iya, jangan lupakan katakan kepada Vivi untuk pergi menemui teman masa kecilnya Koza agar mereka tidak merusak pemandangan negara ini. Pemberontakan mereka akan membuat negara ini menjadi lebih tragis ketika mereka dipermainkan dalam telapak tangan Crocodile. Oke itu saja, Robin."

...

Sudah tiga hari sejak saya menyuruh Robin.

Saat ini saya sedang berada di sebuah oasis yang terletak di gurun.

Gurun tempatku berada dekat dengan perairan yang memisahkan Rainbase dan Alubarna.

Oasis ini saya membuatnya sambil melatih kemampuanku.

Untung saja saya masih memiliki banyak mayat Sea King dan tidak khawatir akan daging.

Air oasis ini, saya menyuruh klon dan Treant untuk mengambil air di laut dengan kemampuan penyimpanan. Jadi, saya bisa mendapatkan sebanyak mungkin air.

Walaupun penghalangku bisa membuat air, itupun dalam jumlah kecil. Karena energi yang dirubah menjadi semacam elemen itu cukup menyulitkan bagiku.

Untung saja dalam perjalananku di gurun ini, saya memperoleh banyak tanaman yang cocok untuk hidup di gurun dan mengubahnya menjadi benih.

Jadi, oasis yang saya buat tidak hanya memiliki air saja. Tetapi, masih memiliki tanaman dan beberapa pohon yang sudah cukup dibilang surga dalam gurun.

"Ahh.. Saya lupa berharap mereka sudah sampai di Alubarna."

Berbaring di kursi lipat sambil berjemur di gurun, bergumam memikirkan plot Arabasta Arc.

Tiba-tiba saya memikirkan sesuatu.

Kenapa tidak membuat Treant agar mencarikan sesuatu di gurun? Walaupun Trean dapat menampilkan 30% kekuatan dari semua kemampuan yang dimiliki oleh kastor. Itupun sudah cukup, karena dapat menggunakan Haki itu memudahkanku untuk mengirim mereka mencari sesuatu.

Saya membuat para Treant tersebut untuk mencari Pluton yang dikatakan tertidur di kerajaan Arubasta ini.

...

(Pov ketiga)

Saat ini kelompok Luffy dan lainnya telah tiba di Rainbase.

Tetapi, mereka saat ini dihadang oleh Robin.

"Kalian adalah Bajak Laut Topi Jerami, kan?"

"Ya, saya kaptennya Monkey D. Luffy."

Luffy langsung menjawab. Sedangkan kru lainnya saling memandang.

"K-kamu, Miss All Sunday kan?"

Vivi yang menemukan Robin tertegun ketakutan. Karena ia tahu siapa Robin sebagai yang pernah bekerja di agen Baroque Works.

"Ya, Putri Nefertari Vivi."

Robin menjawab sambil tersenyum.

Luffy dan yang lainnya bersiap bertempur karena paham akan situasi saat ini ketika mereka melihat Vivi yang ketakutan menatap Robin.

"Ah, tenang semua. Untuk saat ini, ikutlah denganku karena ini adalah sebuah rencana dari Devon."

Mendengar apa yang dikatakan Robin dan nama Devon, membuat kelompok Luffy tertegun dan tiba-tiba merasa aneh tapi memutuskan untuk mengikuti Robin.

Beberapa menit kemudian, mereka sampai di sebuah tempat yang cukup jauh dari lokasi Kasino.

"Saya akan langsung saja. Devon, sudah berada disini sejak seminggu lebih dari kalian. Dan beberapa hari yang lalu dia setelah tiba di Rainbase, keesokan harinya dia menemui Crocodile. Dimana dia juga mengungkapkan dengan sedikit ancaman tentang tindakan yang dilakukan oleh Crocodile. Setelah itu, dia berkata kepadaku untuk jangan mempercayai Crocodile karena semua agen Baroque Works hanyalah alat baginya.

Jadi, dia membuat rencana untukku ketika saya nanti bertemu dengan kalian. Dan ini juga mengenai kerajaanmu, putri Vivi. Kau tahu kan mengenai Pemberontakan? Nah itu diperkasai oleh Crocodile. Dan temanmu Koza adalah pemimpin pemberontakan itu. Devon mengatakan bahwa lebih baik kalian bersiap untuk menuju ke alubarna, karena kemungkinan Crocodile akan melaksanakan tujuannya secepat mungkin.

Ah, tenang saja Devon akan datang membantu ketika situasi sudah cukup berbahaya. Dan, untukmu putri Vivi, Devon mengatakan lebih baik kau pergi menemui Koza untuk membicarakan mengenai hal ini, dan jangan lupa bilang bahwa didalam pasukan pemberontak memiliki mata-mata dari agen Baroque Works. Setelah itu, kau harus pergi menemui ayahmu di Alubarna dan membicarakan mengenai hal ini dan tujuan Crocodile, yaitu senjata yang tertidur di Arabasta Pluton."

...

Perubahan untuk jadwal besok dan seterusnya!

Besok, saya hanya dapat mengupload 1 bab per hari. Soalnya saya sedang sakit, kepala pusing dan badan panas.

____________________________________

Jangan lupa review dan batunya!

Terima kasih!

UnholyMorningcreators' thoughts
Bab berikutnya