webnovel

Kapten Pudding

Saat ini, saya bersama Sea King tipe Panda yang saya jinakkan bernama Shiro berjalan entah kemana.

"Shiro, coba cari sebuah pulau atau kapal."

"Aangg!"

Untuk saat ini saya menyuruh Shiro mencari pulau atau kapal yang terlihat. Karena saya mencoba mencari apakah ada peta.

Sejam kemudian, akhirnya kami menemukan sebuah kapal.

Kapal itu memiliki 3 tiang. Dan layar depan dan tengah memiliki sebuah gambar pola dan diatasnya bertuliskan 'Marine'. Dan untuk layar belakang memiliki nomor 77.

Melihat ini saya memikirkan karakter tertentu, akhirnya saya menyeringai tentang karakter ini.

...

Sebuah kapal Angkatan laut yang sedang berlayar.

Dalam ruangan yang tenang, terdapat seorang pria yang sedang berbaring pada ranjang.

Tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan sosok prajurit yang tergesa-gesa.

"Kapten Pudding! Ada laporan darurat!"

Pria yang diketahui sebagai kapten yang sedang berbaring dengan penutup mata tiba-tiba bangkit dan mengangkat penutup mata tersebut dan bertanya kepada prajuritnya.

"Oh? Apa itu? Apakah itu bajak laut?"

"Tidak, kapten. Kami melihat sosok Sea King yang menuju arah kapal kami. T-tapi, diatas kepala Sea King tersebut terdapat sosok seorang pemuda. Dan orang tersebut melambai kerah kami!"

Prajurit tersebut membalas sambil berkeringat karena apa yang dia lihat membuatnya kaget dan gemetar. Karena menurutnya Sea King tidak akan terlihat di daerah ini.

Dan bahkan yang lebih mengerikannya adalah ada seorang pemuda diatas kepala Sea King tersebut dan melambai kearahnya yang membuatnya ngeri. Bagaimana ada seorang manusia yang santai dan menggunakan Sea King sebagai alat transportasi laut.

Akhirnya, prajurit tersebut menceritakan apa yang dia lihat kepada kaptennya.

"Apa katamu? Sea King dan sosok pemuda?"

Kapten Pudding tiba-tiba gelisah dan berlari menuju ketempar prajurit pertama kali melihat sosok Sea King dan pemuda tersebut.

Ketika Kapten melihat ini, dia kaget dan gemetar. Karena menurutnya tidak mungkin ada Sea King di daerah perairan laut yang mereka gunakan ini.

Bahkan kapal yang mereka gunakan memiliki batu laut dibawahnya yang membuat kapalnya aman untuk tidak terdeteksi oleh Monster Laut dan Sea King.

"O-oe, oe.. A-apakah dia melambai kearah kapal kita?"

Tanya Kapten Pudding pada krunya.

"Y-ya, Kapten. Apakah kami harus menembaknya?"

Seorang prajurit disamping Kapten Pudding menjawab sambil bertanya dengan gelisah.

"Lakukan cepat! Ini situasi darurat!? Cepat! Siapkan meriam dan tembak kearah Sea King tersebut!!!"

Kapten Pudding berteriak dan menyuruh krunya untuk bersiap menembak.

...

"Hmm.. mereka memutuskan untuk melakukannya, ya?"

Saya bergumam sambil memandang kearah kapal angkatan laut didepanku.

Saya membuat penghalang disekitar mataku yang dapat meningkatkan optik dan bahkan membuat penghalang di kedua telingaku agar suara di kapal bisa saya dengarkan.

"Shiro, cobalah tenggelam dan menyusup."

Saya menepuk kepala Shiro sambil menyuruhnya.

"Angg!"

Shiro mengangguk dan melaksanakan perintahku.

Saya tak lupa untuk menerapkan penghalang yang dapat mengubah energi dilaut menjadi oksigen.

Tiba-tiba saja saya memiliki pertanyaan dikepalaku, apakah saya dapat membuat penghalang tersebut yang dapat membagi energi yang diterima agar bisa menambahkan fisik dan menjadi oksigen ketika berada dilaut?

Saya mencoba menggandakan agar energi tersebut akan meningkatkan diriku baik itu fisik, jiwa dan lainnya. Tapi, saya masih tidak dapat memproses hal tersebut. Karena saya masih bingung bagaimana cara mengedarkannya dan memproses arah kerjanya.

Yah, untuk saat ini saya meninggalkannya dan akan mencoba melatihnya ketika pencurianku berhasil saat ini.

Akhirnya kami berhasil berada dibawah kapal dan saya menunjuk kearah samping kapal untuk Shiro.

*SPLASH!!!*

Kedatangan yang tiba-tiba dari kami mengagetkan para kru angkatan laut beserta kaptennya.

Saya melompat kearah kapal dan sampai ditengah-tengah para kru.

"Hmm... kalian, apakah kalian memiliki peta?"

Saya bertanya sambil memandang kearah kapten kapal dan lainnya.

Tiba-tiba kapten berteriak dan menyuruh krunya menembak kearahku.

"T-tembak dia!"

*BANG* *BANG* *BANG*

Suara tembakan dari para kru beserta kapten pudding kearahku.

Saya hanya mengangkat alisku dan bergerak berjalan menuju kearah kapten.

Karena saya sudah menerapkan penghalang yang dapat melindungiku sekaligus mengubah energi tersebut untuk menjadi nilai yang dibutuhkan diriku baik itu fisik, stamina, dan vitalitas.

Saya masih tidak dapat mengerti apakah energi tersebut bisa saya ubah untuk meningkatkan energi rohku karena saya mencoba tapi belum mengetahui bagaimana arah kerjanya, tapi itu untuk nanti saja karena saya masih memiliki masalah yang harus dilakukan oleh kelompok brengsek ini yang menembakiku.

"Bisakah kalian berhenti menembakku? Kalian lihat bahwa itu tidak berguna kan? Sekarang berhentilah karena saya belum memutuskan untuk memukul kalian loh! Dan, saya bukan bajak laut loh!"

Saya memandang kearah kapten Pudding sambil menyeringai.

Kapten pudding yang melihatku memandanginya sambil menyeringai dan mengerti apa yang saya maksud.

...

"B-berhenti semua!"

Pudding bereaksi dan mengerti karena dia melihat bahwa peluru yang mengenai orang didepannya akan melebur tiba-tiba.

Pudding mengerti tentang sifatnya sendiri yaitu sombong. Tapi, dia tidak akan mencoba menggunakan sifatnya kearah orang didepannya karena dia merasa bahwa orang didepannya bukanlah orang biasa.

Pudding akan bersikap sombong dan tampak percaya diri akan dirinya ketika dia berhadapan dengan bajak laut di wilayah East Blue, karena menurutnya dia tampak percaya diri akan kemampuan unitnya. Tapi, dia tidak akan bodoh akan hal ini dan mencoba membandingkan kemampuan unitnya dengan orang didepannya.

Dan dia sudah mengerti bahwa orang didepannya bukanlah bajak laut. Karena menurutnya bajak laut tidak mungkin dapat menggunakan Sea King sebagai kapal. Dan bahkan diketahui bahwa Sea King adalah monster yang dapat mendominasi lautan tergantung dengan ukuran dan kekuatan yang dimiliki Sea King tersebut.

Sea King yang dimiliki orang didepannya bahkan terlihat sangat besar karena tampak dari penampilan yang keluar dari air laut saja menunjukkan ukuran sebesar 300 meter, dan itupun dia belum tahu apakah ukuran dibawahnya itu yang belum nampak. Oleh karena itu, dia merasa Sea King tersebut terlalu besar dan dapat menghancurkan kapalnya hanya sekali hempas.

Dia sudah melihat proses peluru yang mengenai orang tersebut, tapi semua peluru tersebut terlebur menjadi bubuk dan menghilang. Hal ini dia akhirnya mengerti bahwa orang didepannya adalah pengguna Buah Iblis.

"S-siapa kamu, tuan?"

"Saya? Oh, saya hanyalah pengelana. Dan bisakah kau menjawab pertanyaanku tadi? Saya membutuhkan peta, saya tahu bahwa kalian marinir memilikinya."

Orang didepan pudding menjawab sambil menyanyakan balik kearahnya.

"Y-ya kami memilikinya, tuan. Tapi, kami tidak dapat memberikannya kepada orang-orang yang bukan dari anggota angkatan laut."

"Tenang, saya hanya ingin kau menunjukkan dimana saya sekarang berada. Dan apakah peta yang kau miliki lengkap? Apakah itu hanya untuk peta East Blue?"

"Tunggu, tuan. Prajurit tolong ambilkan peta tersebut."

Pudding memandang sejenak sebelum menyuruh seseorang untuk mengambil peta tersebut.

...

Memandang kearah peta saya terkejut oleh peta yang dimiliki kapten pudding ini.

Peta ini hanya mencakupi East Blue menuju Marineford.

"Apakah kalian memiliki kertas?"

"Y-ya, kami memilikinya. Prajurit ambilkan kertas!"

"Siap, kapten Pudding!"

Setelah prajurit itu mengambil kertas dan memberikannya kepadaku. Saya menerapkan penghalang kearah peta dan kearah kertas kosong dan mencoba menyalin peta tersebut kearah kertas kosong, dan akhirnya berhasil.

Pertunjukkan ini membuat para kru dan kapten Pudding terkejut.

"Baiklah, dan dimana arah kita sekarang?"

Saya memandang kearah Pudding untuk menanyakan koordinat kami sekarang yang membangunkan mereka dari keterkejutan pertunjukkanku.

"Navigator, bantu tuan ini!"

"Siap, kapten Pudding!"

Navigator membantuku untuk memverifikasi koordinat kami berada dan saya bertanya bagaimana menuju arah Grand Line dengan bantuan lewat dari Calm Belt. Dan saya tidak lupa meminta saran untuk hal-hal navigasi dari Navigator.

Beberapa menit kemudian saya akhirnya mengerti dan mengucapkan terima kasih kepada navigator.

"Baiklah, terima kasih atas bantuanmu dan kalian!"

Saya berdiri sambil mengambil kertas kosong yang sudah diisi dengan salinan peta yang dimiliki oleh kru kapten Pudding dan menyimpannya ke penyimpananku.

Saya berjalan kearah menuju Shiro dan berhenti beberapa langkah dan berbalik menatap Pudding.

Karakter Pudding ini sombong dan terlalu percaya diri, saya masih memutuskan untuk mencoba menahan diri karena sebelumnya mereka menembakku.

"Kau, cobalah untuk jangan terlalu percaya diri bahwa kau adalah angkatan laut dan merasa kuat. Di dunia ini banyak hal-hal yang tidak dapat dibandingkan dengan kepercayaan dirimu. Okelah, itu saja. Dan terima kasih atas bantuanmu, saya pergi!"

Setelah berkata kepada Pudding, saya melompat kearah Shiro dan menunjuk kearah tertentu.

...

Kedua!

Tolong bantu review agar bisa membantu novel fanfic ini terlihat dimata pembaca lainnya!

UnholyMorningcreators' thoughts
Bab berikutnya