webnovel

Mendadak Tuli

"Waduh, jangan marah-marah begitu, Bapak Anton yang terhormat. Perasaan saat awal bertemu dengan saya, Anda sangat ramah dan bahkan sempat mengeluarkan jurus mata keranjang Anda kepada saya, upss!" Tyas menutup mulutnya.

"Diam kamu Tyas! jangan main-main dengan saya!" ancam Anton.

"Baiklah, kita lanjutkan ke pembahasan kita." Dan Tyas pun mengeluarkan sebuah ponsel milik Brian yang sudah dia sita, dan juga satu bungkus rokok milik Brian juga.

"Ini yang ingin saya bahas!" Tyas meletakkan barang-barang itu di atas meja.

"Apa ini?" tanya Anton yang masih bingung.

"Itu adalah barang-barang milik anak Anda." Ucap Tyas.

"Baiklah, aku mengerti soal roko, pasti putraku diam-diam ketahuan merokok bukan?" dan Tyas mengangguk, "lalu ada apa dengan ponselnya? bukan kah di sekolah ini tidak di larang membawa ponsel selama tidak mengganggu jam pelajaran?" tanya Anton.

"Sebelum saya jelas kan, Anda bisa cek isi ponsel itu terutama di bagaikan galerinya," suruh Tyas.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya