webnovel

Tiga Belas Tahun, Atuk

Malam itu, sekira hingga jam sembilan kusir tua bersama istrinya dan Syam asik bercerita mengenai desa mereka yang mulai tidak aman di ruang tengah rumah. Tak jarang perampok masuk ke rumah warga kampung dan membunuh penghuni rumah.

"Dulu yang ditakuti warga kampung ini, kalau tak beruang, ya datuk (panggilan orang Melayu untuk harimau)!" ucap istri kusir yang juga pemilik rumah.

"Sering kah datuk masuk perkampungan mak cik?" Syam begitu antusiasnya mendengar cerita dari pasangan suami istri tua yang memberi mereka tempat bermalam.

"Tak sering, tapi paling setahun hanya sekali atau dua kali, ada anaknya yang baru lepas susu dan belajar berburu yang masuk kampung! Yang paling sering tu, ya beruang! Acap kali memanjat rumah. Syukurnya kuda kami yang cuma dua ekor dan belum beranak itu tak diserang karena selalu kami hidupkan api dan pagar kandangnya."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya