Suara teriakan memaki-maki mulai terdengar walau baru sayup-sayup. Membuat dua ABK dan juru mudi jadi semakin ketakutan jika sampai terkejar sebelum menaiki perahu.
"Terus lari dan jangan panik!" Madi mengingatkan walaupun ABK dan juru mudi ketakutan mereka harus tetap berpikiran jernih, tahu jalan untuk kembali ke perahu. Jika tidak habislah sudah. Apalagi jika sampai terpisah. Madi tidak akan bisa melindungi jika sampai ke tiga orang di depannya terpencar.
Suara teriakan memaki semakin jelas terdengar. Cil melihat ke belakang menggunakan kemampuan merasakan aura miliknya. Delapan orang membawa golok dan pedang tampak berlari hanya berjarak sekitar seratus meter dari posisi mereka.
Seorang perompak terlihat oleh Cil melompati jalan berliku yang baru saja mereka lewati. Dalam dua kali melompati jalan pintas seorang perompak itu telah sampai tepat di hadapan ABK dan juru mudi jadi terjatuh ketakutan dengan kemunculan seorang perompak yang baru saja mendarat justru tersungkur.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com