webnovel

BOOK 15 = 307 APA ANDA SETUJU?

"B-Baik, baik ... aku akan bicara dengan Apo dulu," kata sang ayah. "M-Maksudnya, anakku pasti belum pernah. Mungkin dia harus diarahkan agar tak terlalu terkejut."

"Ya."

Dibilang tega atau tidak, nyatanya memang begitu. Tuan Hitam merasa tak perlu menampakkan wajah biadabnya kepada si bocah, melainkan tetap bercadar setiap waktu. Dia bertopeng saat Apo berbaring di sebuah bilik wangi, cukup menikmati Apo yang memakai jubah hijau pemberiannya. Oh, lihatlah. Bocah itu tampak lebih manis karena baru mandi dan didandani.

"Anda sudah datang, Tuan ...." kata Apo. Kaki rampingnya menggeliat tak nyaman saat Tuan Hitam memasuki ambang pintu. Dia tampak membenahi kerah jubah, padahal mata itu hanya memandangnya. "Kata si pelayan harus menunggu di sini ...."

"Ya."

Apo sempat duduk saat Tuan Hitam meletakkan dua pedangnya. "Umn, Anda ingin minum dulu ... tidak?" tawarnya. "Saya temani, seandainya lelah dari perjalanan."

"Tidak perlu."

"Oh ...."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya