Ah, Apo sudah biasa. Tubuhnya akan ringkih berminggu-minggu setelah itu. Tapi tak masalah selama dia hidup bernapas.
"Ahhh! Sakit—Tuan! Sakit!"
Waktu itu Apo tidak tahu preferensi seksual orang-orang kaya, yang pasti mata lelaki ini senang melihat pahanya. Dan dia tak melepas cadar seolah merahasiakan hal besar. Ah, caranya berpenampilan serba hitam membuat Apo paham kenapa julukannya begitu. Apakah dia sebenarnya Ksatria Langit? Atau orang sakti berilmu serta ahli pedang? Benar atau tidaknya Apo tak sanggup berpikir lagi. Penis kecilnya disentuh dengan jari-jari panjang. Mengambil kesuciannya. Lalu kakinya dilebarkan untuk menerima penis yang lebih besar untuk pertama kalinya.
PLAKH!
"ARGHH!"
"AAHHHHHH!!!"
Sensasinya mirip dengan yang Apo rasakan bersama Mile sekarang. Sebab si 'Tuan Hitam' menaikkan jubahnya ke atas seperti Mile. Ingin melihat panggul kecilnya. Dan Yukata seperti hanya pendukung keintiman mereka. "Ahh! Ahh! Ampuni aku, Tuan Hitam—"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com