Mile akhirnya tidak sabar lagi. Membuka jubah depannya sendiri. Lalu memegang penis besarnya yang berotot di depan Apo. "Kenapa? Aku takkan memasukannya dalam tubuhmu kalau tidak mau," katanya. Lalu mengocok benda itu di depan si bocah.
Apo pun memandang penis besar Mile pucat. Tapi kadang-kadang memerah karena bagian ujung melelehkan buih putih. "Mm ...." gumamnya terpana.
Mile tahu Apo kecil akan berdarah kalau dia memaksakan. Jadi Mile hanya memuncratkan klimaks di luar, tapi sempat mengenai wajah Apo. "AHHHHHHHH!" desahnya agak lega setelah keluar.
Apo kecil pun memicingkan mata karena separuhnya kena. Lalu Mile mengusapnya menggunakan selimut. "Mm, ugh ...."
"Ha ha ha ha ha, kemari. Maaf aku benar-benar tidak tahan," kata Mile, lalu mendekat agar bisa lebih mudah melakukannya. Dia membersihkan wajah Apo. Sementara bocah itu mendongak sambil meneguk ludah karena hasrat.
"Yang Mulia ingin memasukkan itu ke aku?" tanya Apo polos.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com