Satu pesan di pagi buta di hari Selasa membuat Angela terlompat bangun dengan kaget.
"Shit! Shit!"
Angela memekik di kamarnya yang setengah gelap. Dengan gusar ditendangnya bedcover hingga jatuh ke lantai. Gelagapan, dihubunginya Tania yang tadi mengiriminya pesan.
"Tan, serius? Kenapa bisa terkilir?" pekik Angela luar biasa panik. "Lo baik-baik aja? Siapa yang menangani lo? Rumah sakit?" Angela memejamkan mata saat mendengar jawaban Tania yang diselingi isakan di seberang sana. "Kenapa baru bilang ke gue sekarang? Gue bisa datangin Karina kemarin semasih di sekolah! Lo udah tahu sakit kenapa masih maksain latihan kemarin?" Angela menarik-narik rambutnya dengan kekesalan memuncak. "Kenapa nggak enakan sama gue? Ya Tuhan… Kaki lo separah apa? Gue merasa bersalah tahu!"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com