"Naoki!!" mata hitamnya yang redup menatap lekat, tampak begitu di paksakan untuk terbuka lebar saking terkejutnya.
"Yoo! sensei! Bangun pagi itu bagus untuk kesehatan! kenapa kau baru bangun jam segini?!" sungut Naoki.
"Masuklah." Makoto melebarkan pintunya agar Naoki bisa masuk lalu menutup pintu setelahnya, "kemana saja kau?! aku tak bisa menghubungimu!" kini Makoto yang tampak kesal.
"Yah.. sensei tahu kan, kalau mereka berdua sangat over protektif. Mereka berpikir kalau aku adalah barang pecah belah yang harus di letakkan di atas permukaan lembut dan tak boleh di bawa keluar rumah." Naoki tertawa karena kalimatnya sendiri. terdengar sangat ironis.
"Dasar konyol!" Makoto ikut tertawa meski lebih pelan.
Naoki duduk di atas sofa depan televisi. Apartemen gurunya ini meski di pagi hari tetap terlihat rapih dan tertata. Bahkan dari tempatnya duduk, Naoki bisa melihat kamar Makoto yang terbuka.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com