webnovel

Makan besar

Setelah para omegan selesai masak dengan apa yang telah Savira ajarkan pada mereka, saat ini James setelah duduk sangat dekat dengan Savira di ikuti dengan para petinggi di kerajaan wolf baik yang sepuh, Alpa, Beta dan semua yang saat ini berada di istana King Wolf . Mereka yang diminta oleh Savira untuk mencoba masakan nya dan tentunya hal ini semuanya terjadi karena James perintah mutlak bahwa permintaan Dari Queen harus di turuti sama seperti keinginan James atau Jay.

Seperti yang tercantum dalam aturan kerjaan bahwa ucap King selalu mutlak begitu juga dengan keinginan Savira juga akan menjadi mutlak dan barang siapa yang melanggar sama saja dengan penghianat dan harus di hukum mati tentunya kematian yang sangat menyakitkan versi James.

"James mengapa mereka selalu menunduk?" tanya Savira yang heran.

Tentu Savira berfikiran bahwa seperti mereka di dalam tekanan dan karena tidak ada satupun yang bertanya atau menatap wajah cantik Savira saat James memperkenalkan Savira sebagai Queen Wolf.

Tentunya James telah membungkam mulut semua orang yang ada di istana itu kecuali Savira tentunya dengan ancaman akan menghabisi nyawa mereka jika sampai membuat Queennya itu tidak nyaman.

"Itu adalah bentuk penghormatan mereka pada kita Queen." jelas James sambil tersenyum manis kearah Savira. Walaupun sebenarnya senyum James lebih dominan kearah yang membuat nya takut tapi Savira telah membiasakan diri untuk hal itu hingga kini tidak takut lagi karena James memiliki hati yang baik menurut Savira.

Tiba-tiba ada seseorang wanita cantik dengan balutan pakaian yang sangat terbuka mendekat kearah James. Wanita cantik itu terlihat sangat mirip dengan James, dan bahkan dengan beraninya waniata cantik itu mengecup pipi James didepan semua orang.

"Hentikan Jessy kau bisa saja membuatnya salah paham." ucap James dengan kesal tapi kali ini hanyalah mengeluarkan kata-kata untuk menyuruh wanita cantik itu berhenti James tidak melakukan tindakan apapun bahkan mebiarkan waniata cantik itu duduk di kursi yang berdekatan dengan James.

Savira yang melihat hal itu hanya memandang aneh kearah James dan waniata cantik itu. Tapikan waniata cantik itu terlihat tidak peduli pada ucap James dan malah tersenyum kearah Savira yang membuat gadis cantik itu sedikit canggung karena ada waniata cantik yang sepertinya sangat spesial bagi James terlihat dari James yang memperlakukan wanita itu lebih baik dari penghuni istana lainnya.

"Hay..... Savira maafkan aku telah datang terlambat, Kamu taukan James bahkan tidak memberi tahukan aku sebelumnya kalau dia telah menemukan mu dan untungnya hari ini aku berkunjung ke istana ini." ucap Jessy.

"Hay juga Jessy. Terimakasih telah datang." ucap Savira yang kebingungan harus berkata apa.

"Jangan membuat Queen ku kebingungan dengan ucapan mu Jessy....., kau bahkan belum memperkenalkan diri mu padanya." ucap James yang dapat membaca pikiran Queen nya itu tampak sangat kebingungan.

"Oh iya maaf aku lupa kalau ini pertemuan pertama kali kita di setelah beberapa ratus tahun kita tidak pernah bertemu dan pastinya kamu lupa. Perkenalan Aku Jessy Berliana yang kebetulan adalah saudara kembar dari Raja bermuka datar itu, dan aku lahir 10 menit setelahnya." ucap Jessy menjelaskan.

Sebenarnya Savira sedikit bingun dengan ucapan Jessy yang mengatakan pertama kali bertemu setelah beberapa ratus tahun memang nya Savira sebelumnya pernah menemui wanita cantik ini? dan yang membuat merasa bersalah karena telah berfikir negatif tentang wanita yang bernama Jessy ini ternyata adalah kembaran dari James pantas saja wajah mereka terlihat sangat mirip. Yang membedakan James versi laki-laki sedikit cuek dan arogan sedang Jessy tampak anggun, sangat cantik, feminim dan ramah.

"Jangan tertipu dengan covernya yang di miliki nya Queen sebenarnya di sangat ganas dan galak saat sedang marah." ucap James yang terus membaca pikiran Savira.

"Jangan membaca pikiranku terus semua orang di tempat ini akan berpikir kau seperti pasangan yang posesif." ucap Savira dengan kesal.

"Baiklah Queen maafkan aku." ucap James yang merasa bersalah karena membut Savira begitu kesal padanya dan iya James membaca pikiran Savira lagi tapi kemudian dia menghentikan hal itu karena Savira terlihat sangat marah padanya.

"Waw... bahkan aku baru mengetahui bahwa seorang King yang terkenal dengan sikap dingin yang mematikan bisa luluh dengan mudah di hadapan seorang gadis cantik ini." ucap Jessy yang memengang lebut bahu Savira.

Savira pun dapat meresahkan begitu lembut tangan dari Jessy bagaimana mungkin seorang wanita cantik, anggun dan lembut ini dikatakan oleh James sangat galak. Bahkan kulit Jessy sangat lembut saat menyentuh bahunya walaupun ada sedikit bau amis saat Jessy berdekatan dengan nya tapi lebih dominan bau wangi bunga melati.

"Jangan menyentuh Milik ku dengan tangan mu yang mungkin saja akan membuatnya luka." ucap James sedang marah.

James mengetahui tentang Jessy memiliki kekuatan yaitu berupa racun tingkat tinggi di sela-sela kuku nya yang tentunya akan mematikan bagi musuh. Meskipun tidak berpengaruh untuk dirinya sendiri ataupun seseorang yang terikat dengannya seperti ikatan darah atau ikatan pernikahan.

"Kau sangat berlebihan. Bagaimana mungkin aku akan melukainya. Aku tahu dia hanya seorang manusia bisa, sebenarnya aku dari dulu mengharapkan seorang adik perempuan aku menganggapnya sebagai adik perempuan ku. Sekarang aku mendapatkan seorang adik perempuan yang cantik atau malah mendapatkan calon kakak ipar tapi tidak masalah dia tetap seorang perempuan dan kita bisa menjadi seorang sahabat baik. Iyakan cantik? aku lupa nama mu....," ucap Jessy.

Selain memiliki sifat sedikit kekanakan juga memiliki sifat sedikit pelupa, walaupun seperti itu sebenarnya wanita ini sangat kuat dan berbahaya dengan racun yang dimilikinya yang sangat mematikan bagi musuh.

"Namaku Savira Kak. Aku sangat senang jika memiliki sahabat yang baik dan cantik sepertimu." ucap Savira dengan mata berbinar.

"Wah..... namamu sangat cantik Savira, nama seorang Dewi. Ternyata namamu tidak berubah." ucap Jessy dengan pelan.

"Jessy!" ucap James yang menginginkan kembarannya itu agar tidak membuat Savira bingung.

"Hahaha maaf. Sebenarnya ada acara apa ini?, kamu mengumpulkan semua orang untuk makan besar?" tanya Jessy yang mengalihkan pembicaraan.

"Iya aku mengajak semua orang untuk mencoba makanan yang tadi aku buat bersama dengan beberapa omegan."ucap Savira dengan semangat.

"Wow ternyata kau sangat pintar memasak, lain kali mari kita memasak bersama. Aku penasaran dengan kehidupan manusia di sana yang katanya terkenal dengan makanan yang enak-enak itu dan aku sangat ingin kesana aku ingin mencoba membeli barang-barang branded yang ada di sana. ucap Jessy.

Jessy yang memang pernah memasuki portal waktu itu dan jalan-jalan ke negeri manusia yang menurutnya sangat asyik dan menyenangkan. Tentunya hal itu juga yang membuatnya bertemu dengan Edward yang merupakan belahan jiwanya itu yang ternyata merupakan seorang Raja lautan.

Edward adalah mermaid King mermaid juga sedang mencari belahan jiwanya dan kebetulan saat itu mereka bertemu di suatu tempat perbelanjaan besar yang disebut mall. Setelah dunia manusia jaman modern dan akhirnya mereka bertemu dan kemudian menikah karena mereka sudah saling terikat dan tentunya juga sudah saling jatuh cinta.

"Jangan meracuni otaknya. Lebih baik kau pulang sana.... mungkin saja saat ini sedang Edward sedang marah di istana karena kau kabur tanpa seizinnya." ucap James yang tepat sasaran.

Sebelumnya memang James mendapat telepati dari Edward melalui kontak batin yang menanyakan keberadaan istrinya atau lebih tepatnya Jessy. Tentunya membuat Edward sedikit lega karena mengetahui bahwa istrinya tercinta itu memang ternyata bermain ke rumah lamanya. Edward bahkan berniat untuk menyusul istrinya itu secepatnya. Dan tentunya juga pasti James dengan senang hati mengizinkannya Edward datang karena dengan begitu Jessy tidak akan mengganggu kebersamaannya dengan Savira jika ada Edward.

Bismillahirrahmanirrahim tolong jangan lupa simpan keperpustakaan, komentar, review dan vote terimakasih.

Chesi_putricreators' thoughts
Bab berikutnya