webnovel

Bab37. Keributan di gerbang Istana

Ne Zha perlahan membuka matanya, sebuah cahaya kesenangan melintas dimata Ne Zha. Sekarang dia bisa mengeluarkan kekuatan yang lebih kuat dari sebelumnya dengan bantuan Istana Takdir.

"Berhasil!" Ne Zha berseru senang.

Han Xiao tentu ikut senang dengan apa yang didapatkan oleh sahabatnya tersebut, dia mengambil benda pipih di Cincin Spasialnya lalu memutar sebuah musik dan bernari-nari bersama Ne Zha.

"Sudah lama kita tidak bersenang-sebang." Han Xiao memasukan kembali benda pipih tersebut.

"Ya, tapi tidak lama kita akan bersenang-senang." Ne Zha berkata dengab senyum lebarnya.

Pelatihan Berburu Siluman akan segera dimulai saat natahari tenggelam, saat ini Istana Kekaisaran sedang sibuk untuk mengurusi tim Yang Qianfan dan Yang Shui. Hanya Han Xiao yang sangat santai karena dalam tim nya hanya ada Ne Zha, Han Xiao dan Su Lihwa. Seharusnya Bing Xing dan Bi Jiao ikut dalam tim ini hanya saja kedua gadis itu sedang tidak ada di Istana Kekaisaran Yang.

"Baiklah ayo kita menuju gerbang dan memulai pemburuan." Han Xiao tersenyum riang.

Membunuh, ini bukan pertama kalinya mereka membunuh bahkan di Dunia sebelumnya mereka pernah membunuh ratusan orang, hidup sebagai anak dari Mafia besar mereka harus bisa menjaga diri. Jika mereka tidak membunuh maka merekalah yang dibunuh! Jadi Han Xiao dan Ne Zha sudah terbiasa melihat darah dan daging seperti itu. Mereka bahkan menganggap ini sebagai kesenangan.

Ne Zha dan Han Xiao mengganti pakaian mereka dengan Alat Roh yang dibeli mereka di Paviliun Surga Harta Karun, Han Xiao dengan sebuah pakaian hitam dan jubah ringannya dan Be Zha mengenakan sebuah pakaian lengan pendek.

Mereka sangat sederhana tetapi terlihat sangat gagah layaknya pendekar muda di dalam sebuah serial film yang mereka tonton. Dengan ayunan langkahnya mereka berdua berjalan meninggalkan kamar Han Xiao bergegas menuju gerbang Istana Kekaisaran.

Saat sampai di depan gerbang Istana Kekaisaran, Han Xiao dan Ne Zha menemukan sebuah suara aduan pedang. Itu seperti seseorang sedang bertarung sengit.

"Sialan!" Ne Zha mengutuk keras saat merasakan kedua aura tersebut.

"Siapa yang bertarung didepan Istana Kekaisaran? Nyali mereka begitu besar," gumam Han Xiao, dia segera menengok Ne Zha yang sedang mengumpat pasti tahu sesuatu maka dari itu dia segera bertanya.

Alih-alih menjawab Han Xiao, Ne Zha berlari menuju luar gerbang Istana Kekaisaran dengan cepat. Reaksi Ne Zha membuat Han Xiao bingung, pemuda itu segera mengikuti sahabatnya tersebut berlari menuju luar gerbang Istana Kekaisaran.

Di depan gerbang Istana Kekaisaran terdapat keributan yang disebabkan oleh pertarungan dua gadis cantik. Han Xiao segera tercengang saat melihat kedua gadis tersebut.

"I... itu Su Lihwa," ucap Han Xiao lalu dia memfokuskan matanya pada gadis satunya lagi. "Ehm... dia siapa? Berani sekali dengan Kultivasi yang lebih rendah melawan Su Lihwa."

Pedang gadis berambut coklat dan berpakaian mewah itu menebas secara vertikal mengincar lengan Su Lihwa yang menggunakan Pisau kecil di tangannya. Dengan semangat berapi-api Su Lihwa menepis pedang tersebut dan dengan ayunan tangan lainnya dia mengirim sebuah serangan tapak tangan sehingga membuat pedang gadis berambut coklat itu terpental.

"Kalian berhenti!!!" Suara Ne Zha menggema dan serentak kedua gadis itu menghentikan serangan mereka.

Su Lihwa menatap Ne Zha senang lalu berlari kearahnya dan memeluk Ne Zha. "Dia yang mulai terlebih dahulu, dia sangat sombong dengan Kultivasi Alam Perak ketiga nya hingga tidak menyadari bahwa aku berada di Alam Emas kedua."

Gadis berambut coklat itu tertegun saat mengetahui tingkat kultivasi Su Lihwa, pantas saja dia tidak bisa mengimbangi Su Lihwa karena perbedaan mereka cukup jauh.

"Tunggu sebentar, Alam Emas kedua? Bukankah kau barusaja masuk ke Alam Emas?" Ne Zha bertanya dengan heran karena belum lama ini Su Lihwa masuk ke Alam Emas.

"Entahlah, tapi sejak aku masuk ke Alam Emas aku merasakan bahwa Yang Hell Manual lebih cepat menyerap Qi juga menyempurnakannya dengan sangat cepat, aku bahkan tidak perlu memasuki keadaan Kultivasi tapi Qi terus masuk kedalam tubuhku," ucap Su Lihwa.

Saat ini Han Xiao berada di samping Ne Zha, dia memandang Su Lihwa sebelum berdecak kagum, "Ne Zha itu sangat wajar karena Yang Hell Manual menyerap energi matahari yang berisikan Qi secara otomatis jadi sangat normal bahwa Su Lihwa memiliki kenaikan yang cepat."

Ne Zha tiba-tiba tersadar dan mendapat sebuah ingatan dalam kepalanya tentang penjelasan Yang Hell Manual yang sangat jarang diketahui secara umum. Dia menghela napas pelan karena kebingunannya dia bahkan lupa untuk mencari informasi dalam ingatan yang diberikan Harimau Suci.

"Ne Zha! Aku akan berada di tim mu saat pelatihan Berburu Siluman." Saat ini suara cempreng tetapi manis didengar muncul dihadapan Ne Zha.

Han Xiao sempat menutup telinganya, setelah gadis itu selesai berbicara dia mendekatinya lalu menjenjikkan dahi gadis tersebut.

"Hey kau ini siapa? Berisik sekali, jika berbicara tidak perlu memakai urat cukup suara manismu saja," gerutu Han Xiao.

Gadis itu terkejut saat Han Xiao menjentikkan jarinya pada Dahinya, barulah dia menyadari kehadiran Han Xiao.

"Pangeran ketiga! Hamba Putri dari Kerajaan bangsawan Xia, Xia Shiva memberi hormat." Gadis berambut coklat itu adalah Xia Shiva yang selalu mengganggu Ne Zha.

Han Xiao mengingat-ingat nama ini lalu dapat sebuah ingatan tentang gadis berambut coklat ini, dia adalah keluarga Bangsawan Xia yang memegang Kerajaan Xia tak jauh dari kota Xianxie. Di kekaisaran Yang terdapat beberapa kerajaan yang diperintah oleh lima Keluarga Bangsawan, walaupun kekuatan Kerajaan ini kecil dihadapan Kaisar Yang Qian terapi diluar sana lima Kerajaan ini adalah kekuatan yang cukup untuk sampai menengah. Hampir mendekati kekuatan Klan besar dan sekte besar. Tetapi dengan kata hampir itu mereka hanya mendekati bukan berarti sama.

Karena itulah saat Xia Shiva melihat Han Xiao dia tidak berani berbuat ulah dan dengan patuh memberi hormat.

"Kenapa kau ingin berada di tim Ne Zha? Bukankah Bangsawan Xia memiliki tim juga?" tanya Han Xiao.

Ini juga apa yang ingin diketahui oleh Ne Zha dan Su Lihwa.

"Karena dia tampan!" seru Xia Shiva.

Tiba-tiba sebuah letusan aura api yang dahsyat meledak hingga membuat Han Xiao dan Ne Zha terkejut, itu adalah Su Lihwa yang berapi-api marah.

"Kau gadis perebut pria orang!" Su Lihwa melemparkan sebuah serangan tapak pada Xia Shiva.

Melihat bahwa serangan tapak itu sangat kuat Han Xiao segera mengambil tindakan untuk melindungi Xia Shiva. Karena dengan Kultivasi Xia Shiva yang berada di Alam Perak ketiga gadis berambut coklat itu tidak akan kuat menahan serangan tapak yang marah dari Su Lihwa.

"Aaarghh!"

"Pangeran Ketiga!!!"

Bab berikutnya