webnovel

Bab32. Pencari

Pertemuan Besar selesai dengan segelas anggur di tangan masing-masing orang dalam Aula Utama. Setelah mereka membahas sedikit tentang pelatihan nanti semua orang segera menunduk penuh hormat pada Kaisar Yang Qian.

"Baiklah kalian boleh kembali pada tempat kalian masing-masing." Kaisar Yang Qian mengangkat tangannya, barulah orang-orang yang ada didalam Aula Utama mengangkat kepala mereka lalu pergi keluar dari Aula Utama dan hanya menyisakan orang-orang Kekaisaran seperti Penasihat, Mentri, pengawal dan perwira.

"Akhirnya selesai!!!" seruan nyaring Han Xiao membuat Kaisar Yang Qian dan beberapa orang yang masih didalam Aula utama menengok ke arahnya. Dia menjadi sorotan saat ini.

"Kenapa kalian melihatku seperti itu? Ingin ku tusuk bola mata kalian?!" Han Xiao mendengus pada orang-orang yang melihatnya. Dia mengalihkan pandangannya pada Kaisar Yang Qian lalu menunduk hormat.

"Ayah! Anak pamit untuk beristirahat," pamit Han Xiao.

Kaisar Yang Qian mendekati Han Xiao lalu mengelus kepala anaknya tersebut dengan lembut, "Istirahatlah dengan baik nak." Kaisar Yang Qian mendekatkan kepalanya pada Han Xiao lalu berbisik di telinga Han Xiao.

"Satu minggu lagi aku ingin tim kau dan Qianfan menjadi yang terkuat."

Han Xiao hanya terkekeh mendengar bisikan Kaisar Yang Qian, memang harus dia akui bahwa Yang Qianfan sangatlah kuat dan berbakat, dengan umurnya yang berbeda dua tahun darinya berhasil menembus Alam Emas Keenam dan Lima Istana Takdir. Itu sebuah pencapaian besar karena dalam sejarah Benua Angin Selatan masih bisa terhitung oleh jari orang-orang yang memiliki kekuatan seperti Yang Qianfan saat mereka muda.

"Tenang saja Ayah, walaupun aku tidak berada di kursi nomor satu tapi performaku tidak akan kurang dari tim Qianfan atau Shui." Han Xiao tertawa lalu melenggang pergi.

"Apa maksudmu?" Yang Qianfan berkata dengan dingin.

"Tidak ada." Han Xiao masih melanjutkan langkahnya tanpa berbalik melihat Yang Qianfan, dia hanya melambaikan tangannya.

"Anak itu semakin aneh," gumam Yang Shui.

***

Han Xiao segera mengganti pakaiaanya lagi dengan kaos oblong Alat Roh, dia berlari kecil menuju luar Istana Kekaisaran.

Setelah sampai di luar gerbang Istana Kekaisaran, Han Xiao mengedarkan pandangannya. Matanya berhenti lalu bersinar saat melihat pemuda dingin berjubah hitam putih yang sedang berdiri ditemani buah ditangannya sesekali pemuda itu mengigit buah tersebut tanpa rasa bosan.

"Sudah kutebak kau pasti akan menunggu seperti ini hahaha." Han Xiao tertawa saat mendekati pemuda tersebut, itu adalah Ne Zha!

"Kenapa kau lama sekali?" gerutu Ne Zha.

Han Xiao menarik pakaiannya, "Aku berganti pakaian, sungguh tidak nyaman memakai jubah Kekaisaran itu." Han Xiao mendengus sedikit kesal.

"Apakah itu peliharaan barumu?" Ne Zha menunjuk Po Houzi yang sedang duduk di pundak Han Xiao.

"Lumayan untuk hewan peliharaan," tawa Han Xiao pecah saat dia melihat wajah kecil Po Houzi memerah.

Ne Zha hanya menggeleng lalu pergi berjalan menuju selatan, Han Xiao segera berlari mengejar Ne Zha lalu memeluknya.

"Hey apakah kau tidak rindu? Kita sudah beberapa hari tidak bertemu di dunia aneh ini," ujar Han Xiao seraya memeluk erat Ne Zha.

"Argh sakit bodoh! Tulangku tidak seleras tulangmu!" Ne Zha menggerutu kesal membuat Han Xiao melepaskan pelukannya.

"Kau harus menjaga profilmu, disini statusmu sangat mengerikan. Seorang Pangeran yang sangat disayangi oleh Kaisar terkuat di Benua Angin Selatan," ucap Ne Zha.

"Menjaga profil? Status?" Han Xiao mengerutkan dahinya.

"Ya, lihatlah mereka sangat hormat padamu dan bahkan terlibat sedikit rasa ketakutan dimata mereka." Ne Zha berkata seraya melanjutkan langkahnya.

"Hal seperti ini sudah sering terjadi bahkan di dunia kita sebelumnya." Nada bicara Han Xiao menjadi masam saat mengatakan hal tersebut.

Memang, jika hanya rasa hormat dan rasa takut dari orang lain padanya Han Xiao dan Ne Zha sudah sering mendapatkannya di Dunia mereka sebelumnya. Identitas orangtua mereka yang sebagai Mafia terbesar membuat mereka berdua disegani kemanapun mereka pergi.

Tapi karena hal tersebut mereka sangat sulit mempunyai teman, bahkan saat mereka bersekolah, para murid di sekolah tersebut sangat menjaga jarak dari Han Xiao dan Ne Zha. Jika saja bukan mereka berdua yang mendekati maka tidak akan ada tang mendekati mereka, dan hal itu juga persis seperti apa yang ada dihadapan mereka.

Baik penduduk atau pengunjung Kota Xianxie dalam mereka sangat segan saat melihat Han Xiao, mereka segera memberi jalan untuk mereka berdua. Sebagai keluarga Kekaisaran sudah pasti wajah Han Xiao sangat dikenal di Kota Dalam, tidak seperti di Kota Luar yang masih beberapa tidak mengenalnya.

"Hey kita mau kemana?" Han Xiao bertanya pada Ne Zha setelah cukup lama mereka berjalan.

"Paviliun Surga Harta Karun," jawab Ne Zha.

"Paviliun Surga Harta Karun? Mau apa?"

"Kita cari Material untuk mebuat benda itu, sungguh aku tidak terbiasa dengan kendaraan di dunia ini," ucap Ne Zha.

Mata Han Xiao berbinar dengan kilatan yang menyenangkan, inilah yang sangat dia rindukan!

"Ayo cepat!" Han Xiao meraih jubah Ne Zha dan meraihnya laku melesat dalam kecepatan tinggi.

***

"Pangeran mencari Mineral Hitam?" Manajer Souxun bertanya dengan heran karena Han Xiao mencari Mineral Hitam murahan.

"Tidak usah banyak tanya, aku mencari Mineral Hitam apakah kau memilikinya?" Han Xiao berkata dengan penuh momentum.

Manajer Souxun segera mengajak Han Xiao menuju lantai dua, disana banyak Mineral kelas bawah untuk bahan dasar, segera dia membawa Han Xiao pada hadapan tumpukan Besi Hitam yang sangat dingin.

Han Xiao melihat Muneral Hitan tersebut lalu terkekeh, ia menyenggol Ne Zha lalu menyuruhnya untuk menganati dengan baik.

"Sial ini Baja Naga! Aku rugi banyak!" Ne Zha teringat dia membeli banyak Baja Naga dengan sangat mahal, jika saja dia tidak terburu-buru dan sangat teliti maka dia tidak akan menderita kerugian banyak.

"Manager Souxun, apakah kau memiliki Kaca Perak?" tanya Han Xiao.

"Tidak usah membelinya, aku memiliki banya," ucap Ne Zha.

Han Xiao mengangguk lalu melanjutkan mencari bahan untuk membuat benda yang sangat dirindukannya.

"Aku ingin banyak Tinta Talisman berkualitas tinggi," pinta Han Xiao.

"Oh iya jika ada aku ingin jubah yang sangat praktis untuk dipakai, jangan lupa jubah itu harus Alat Roh," lanjutnya.

Manajer Souxun tersenyum lebar sebelum memerintahkan anak buahnya untuk mencari barang yang diinginkan oleh Han Xiao.

"Lalu Pangeran menginginkan berapa banyak Mineral Hitam ini?" tanya Manajer Souxun.

"Semua."

Ucapan santai Han Xiao membuat beberapa pengunjung terkejut, memang harga Mineral Hitam murah tetapi jika Han Xiao membeli semua Mineral Hitam itu masib harus menghabiskan ratusan ribu Koin Kristal.

Bab berikutnya