Shin kini berada di kondisi tak sadarkan diri dan tengah mendapat perawatan intensif oleh Raku di Sanctuary. Di tengah kondisinya tersebut, Shin mulai merasakan kondisi alam bawah sadarnya. Dia merasakan ada sesuatu yang ingin keluar dari dirinya. Dia akan mati sepertinya. Setelah tertusuk tombak tepat di dada, bagaimana mungkin dia masih bisa bertahan hidup hingga selama itu.
Namun tusukan di dada sepertinya bukan lagi perkara besar di laboratorium yang super canggih dengan berbagai peralatan khas peradaban modern yang sangat kompleks. Shin telah bangun. Tak ada bekas luka sama sekali.
Raku : Kau sudah bangun, hebat tidak butuh hingga satu jam untuk mentransfer organ tubuh artificial ke tubuhmu, walau kau sudah mati ketika kami membawamu ke sini.
Shin : Aaa…aapa. Aku sudah mati
Shin terkaget - kaget mendengar perkataan anak muda bernama Raku yang menyoalkan bahwa hidup dan mati adalah sesuatu yang sangat mudah untuk dikatakan.
Raku : Sudah, pokoknya kau tidak usah hirau lagi kalau terluka sangat parah sekalipun. Selama ada yang bisa membawamu kemari, kau tidak akan pernah mati, mengerti ?
Shin : Yah kurasa aku sudah bisa mencerna semua ini. Aku ini orangnya santai saja.
Raku : Woah kau orang yang tidak mau banyak debat ya. Pergilah ke ruang pertemuan yang akan membahas rencana selanjutnya, ikuti saja jalan utama di lorong. Kau tidak memerlukanku kan sebagai pemandu.
Shin : Tenang, aku akan pergi sekarang. Kana bilang soal rencana - rencana yang tidak kumengerti.
Raku : Oh nanti kau juga akan tau.
Shin beranjak dari tempat tidur ala rumah sakit lalu melewati pintu otomatis dan pergi berjalan mengikuti lorong besar. Shin tak melihat satu pun orang yang ada di lab tersebut. Hanya lorong kosong yang menggemakan langkah kakinya di atas pelat - pelat baja yang mengisi seisi laboratorium tersebut. Suasana yang sangat sunyi tersebut membuat Shin berjalan agak lebih cepat untuk segera menemui Kana.
Shin memasuki ruangan itu. Di sana ada Kana dan Pak Tua Frank tengah berdiri melihat sebuah meja digital dengan peta besar tergambar di tengahnya.
Kana : Ambil ini.
Kana melemparkan sebuah peralatan persenjataan yang agak berbeda dari sebelumnya.
(Insert Image senjata Shin yang baru : Pedang katana berwarna hitam di sebelah dan berwarna putih di bagian lainnya)
Shin : Tak ada kata - kata untuk orang yang baru saja mati ?
Kana : Tenanglah Shin, itu terakhir kalinya kau akan mengalami hal tersebut. Perjalanan selanjutnya hanya akan ada hidup atau mati.
Mendengar itu Shin menjadi agak terguncang Apa yang telah dialaminya barusan benar - benar hanya permulaan.
Doc : Frank telah menunggu di dungeon selanjutnya bersama dengan dua teman lainnya. Waktu kita tinggal satu minggu untuk menyelesaikan ke sebelas dungeon yang tersisa.
Shin : Apa maksud kalian masih ada 11 tempat seperti tadi ?
Kana menoleh ke arah Shin dan menghembuskan napas panjang.
Kana : Kita sudah tak ada waktu lagi Shin, bertindak lebih cepat adalah jalan terbaik.
Doc : Biar ku jelaskan, sfx:ahem. Dungeon itu menyimpan banyak sekali makhluk - makhluk seperti yang kau lawan tadi. Mereka semua diciptakan dengan mengumpulkan energi dari manusia atau pun makhluk hidup ciptaan seperti yang kau lihat tadi. Kekuatan mereka semua di atas manusia biasa, bahkan ada yang hampir menyerupai dewa. Dungeon pertama terletak paling dekat dengan permukaan bumi sementara dungeon - dungeon lainnya mengharuskan kalian menuju ke permukaan yang lebih dalam lagi. Untuk menuju ke dungeon selanjutnya kalian cukup melalui dungeon pertama, mencari pintu besar dengan lambang sayap, tidak terlalu sulit untuk ditemukan.
Kana : Yah pintu itu terletak di tangga ke bawah yang terletak di tempat kita melawan iblis - iblis itu Shin. Ayo! Pak Tua Doc telah menyiapkan peralatan dan kendaraan yang bisa dipakai untuk menelusuri dungeon dengan cepat.
Kana memperlihatkan peralatan - peralatan tersebut dari sebuah garasi yang terletak bersebelahan dengan tempat mereka berada. Peralatan itu berupa makanan dan minuman tahan lama, cairan di botol yang terlihat seperti ramuan penyembuh di game - game RPG, sayap artificial, mecha penggali terowongan (kecil), mobil fluid yg fleksibel di medan apa pun, satu perempuan bernama Kana yang menemani.
Kana : Dan senjata yang kau miliki, itu merupakan senjata yang sangat efektif untuk melawan iblis - iblis itu. Sayangnya tidak ada yang cukup kompeten lagi untuk menggunakannya. Mungkin kau bisa menggunakannya dengan baik.
Shin : Ayo kita langsung berangkat saja.
Pak Tua Doc : Wow rasa percaya diri yang hebat. Aku akan berkomunikasi dengan kalian lewat sini ketika kalian telah menyelesaikan dungeon ke dua. Dungeon tersebut mengacaukan komunikasi di dungeon sehingga aku tidak bisa mengontak Frank dan yang lainnya. Sepertinya ada sesuatu yang buruk di sana. Ingat, jangan mati.
Kana : Baiklah ayo.
Kana membawa peralatan - peralatan yang telah disediakan lalu menarik baju Shin dan membawanya masuk ke dalam mobil yang terbuat dari cairan gelembung tersebut. Setelah itu mereka langsung bergerak. Kendaraan tersebut menuju ke lubang besar bekas ledakan dan menelusuri tembok - tembok bekas hancuran menuruni hingga ke kedalaman tempat dungeon pertama berada. Kana dan Shin lalu merasakan getaran lagi dan membuat kendaraan mereka sedikit terguncang.
Shin : Kurasa mereka sedang bertarung di bawah sana.
Kana ; Awas!!!
Kana dengan cepat membelokkan arah mobil mereka. Sebuah tombak raksasa berwarna merah pekat mengarah ke arah mereka menembus salah satu dinding menurun yang tengah mereka lalui, hampir saja menghancurkan kendaraan dan tubuh mereka.
Ada banyak iblis terbang (20 an) terbang mendekat. Kana dan Shin memutuskan untuk turun dari mobil, memasukannya sebagai pocket dan menggunakan sayap artificial mereka.
Iblis - iblis memelototi dengan tatapan marah sambil memegang tombak - tombak mereka dan terus melemparkannya ke arah shin dan kana. Shin mengeluarkan senjatanya dan membelah tongkat - tongkat itu _____________ Shin dan Kana mulai mendekati iblis itu, lalu muncul iblis ukuran raksasa dari atas menghancurkan bangunan yang letaknya masih jauh dari mereka berada.
Kana : Itu kan iblis perusak apa yang ia lakukan di dungeon ini.
Iblis itu berukuran sekitar 6 meter, berbentuk seperti manusia juga, tetapi tidak menunjukan adanya senjata apapun. Iblis - iblis yang lain melihat ke arah iblis perusak tersebut dan mendekatinya. Mereka mengumpulkan energi dan membentuk sebuah tombak ukuran raksasa lagi, tetapi dengan bentuk yang lebih keren, sama seperti tombak yang dilemparkan ke arah mereka sebelumnya.
Shin berusaha untuk mendekati, Kana mengikuti.
Sang iblis perusak mulai melemparkan batuan - batuan di tanah menuju ke atas untuk menjatuhkan Shin dan Kana.
Kana menghempaskan lagi serangan angin menggunakan senjata besarnya melemparkan kembali batuan - batuan tersebut, sementara shin menggunakan tendangan ke salah satu bongkahan dan melaju dengan sangat cepat menuju ke arah iblis - iblis tengah berkumpul. Iblis perusak memegang senjata raksasa yang telah tercipta dan mempersiapkan kuda - kuda untuk menyambut shin yang melaju dengan cepat ke arahnya.
Shin langsung mengayunkan pedangnya dan mulai mengeluarkan aura hitam dan putih di sekitar pedangnya.
Shin : Wowww…
Terjadi tumbukan luar biasa antara pedan Shin dan senjata sang iblis perusak. Iblis - iblis yang terbang langsung terpental sangat jauh hingga menubruk dinding - dinding lubang, sementara Kana dari kejauhan terbang mendekat dan terpental ke belakang dan membuatnya terjatuh. Ketika terjatuh kana nanti menemukan sebuah lubang masuk tempat paman frank dan yang lainnya turun lewat situ.
Shin : Aku rasa aku bisa melawannya.
Shin beradu mendorong dengan sekuat tenaga untuk membelah senjata sang iblis, tetapi dia dengan mudah melepaskan salah satu tangannya dari pegangan dan mengepal tangannya menghajar shin.
Shin terpental ke tanah dan melihat ke atas dia akan melancarkan serangan berikutnya dengan meloncat ke arahnya. Shin melakukan gerak manuver kilat dengan menancapkan pedangnya ke tanah dan melompat keluar dari kubangan tanah tempat ia terlempar. Tubuhnya tidak terluka terlalu parah. Mungkin selama penyembuhan di laboratorium telah dilakukan sesuatu pada anggota tubuhnya. Tubuhnya menjadi bersinar - sinar. Anggota tubuh artificialnya bereaksi terhadap kerusakan dan memulai regenerasi. Shin sudah pulih dari serangan sebelumnya.
Kana masih tersungkur di tanah dan akhirnya bangun mendorong batu yang menimbun tubuhnya. " Ya kita memang sudah bukan manusia biasa lagi sejak kita bertahan hidup hingga saat ini." Kana bergumam dari kejauhan melihat Shin dan juga iblis perusak.
Shin lalu berteriak dan memfokuskan serangannya pada satu tebasan, sementara sang iblis melakukan gerakan sangat lincah dengan tombaknya membentuk kuda - kuda serangan pamungkasnya. Sang iblis bergerak lebih dulu menghujam shin dengan serangan mengayun tombak ke segala arah secara tak beraturan melukai banyak sekali iblis - iblis yang masih menempel di tembok setelah hempasan serangan sebelumnya, membuat cipratan - cipratan darah (hujan darah) ke arena pertarungan antara shin dengan iblis perusak tersebut. Shin masih berada di kuda - kudanya mempersiapkan dirinya untuk mencari celah serangan diantara serangan acak -acakan iblis tersebut.
Sang iblis perusak lalu menjulurkan lidahnya dan meminum darah darah tersebut sambil tertawa terbahak - bahak dan mengungkapkan perasaan bahagianya setelah terkurung lama di bawah sana. Kana lalu berdiri mendekat ke arah Shin, "Ayo akhiri !"
Shin melaju sekali lagi dengan langkah luar biasa cepat, sementara Kana menahan salah satu serangan sang iblis hingga kakinya tertekan ke dalam jalanan tempat mereka berpijak ketika menghadapi iblis tersebut. Sang iblis tak bisa bergerak setelah Kana menahan serangan pamungkasnya, lalu Shin berhasil memberi tebasan yang sangat dalam hingga membelah iblis itu menjadi dua bagian di bagian kepalanya secara diagonal. Ia lalu melihat jantung yang ada di dalam tubuhnya lalu melakukan manuver mengarah ke sana dan menusuknya hingga tidak berdetak lagi membuat iblis itu tertidur selamanya.
Kana : Harusnya kita menemui iblis perusak di dungeon yang lebih dalam, apakah waktu kita semakin sedikit.
Shin : Ayo kita lanjutkan ke dungeon selanjutnya Kana, aku khawatir pada Paman Frank dan yang lainnya.
Kana : Mereka telah menggali terowongan lain untuk menuju ke dungeon selanjutnya.
Shin : Kita lewat terowongan atau pintu masuk utama ?
Kana : Pintu masuk utama kelihatannya telah dipenuhi oleh iblis - iblis seperti tadi, kurasa aku punya firasat buruk. Kita lewat terowongan yang sudah mereka buat saja.
Kana dan Shin memasuki terowongan melihat ada bekas ledakan sangat besar memunculkan cahaya ke bawah, mereka mendengar suara pedang tengah beradu di bawah sana dan tembakan banyak ledakan - ledakan yang baru terdengar setelah mereka mendekati lubang.
Shin : Sepertinya tak ada jeda untuk pertarungan ya.
Kana : Ayo segera menuju ke pertempuran selanjutnya.