Sampai akhirnya gue tiba di sebuah gunung yang tinggi sekali ada anak tangga yang menuju atas.
"Kita sudah sampai ini adalah gunung Pavillon !" kata pendeta Ordon, gue mengangguk dan mulai menaiki anak tangga, yang makin lama makin tinggi, semua pemandangan sekelilingnya terlihat jelas.
Akhirnya kami sampai di lantai paling atas, kuil Pavillon bagai kota kecil, ada banyak bangunan, semua pendeta yang berada disini pun sama mengunakan jubah yang melilit di tubuh, dan semua berumur tua tidak ada yang muda seperti gue. Udara sangat dingin bahkan lebih dingin di banding malam hari di bawah, padahal matahari bersinar terang. Gue dibawa ke tempat tinggal selama disini.
Ruangannya sederhana, hanya ada bantal tak ada apapun lagi, apa lagi selimut. gue melongok ke jendela kecil dan ternyata bawahnya jurang yang sangat dalam. Jadi kamar tidurnya berbentuk kotak, yang hanya untuk satu orang. Kiri kanan di batasi tembok dan satu jendela kecil itu, saja.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com