webnovel

E2 - X3 : Planet Nubira, Juan

Namaku Juan usiaku 15 tahun, tempat tinggalku di planet Nubira, Bumi ketiga yang dihuni manusia bumi 1000 tahun, lalu jaraknya 300 juta tahun cahaya dari Planet Bumi berada di Galaxy Olimpus. Dulu planet Nubira dikenal dengan pertambangan batu yang memicu perang dunia 4 di planet Bumi, Batu Nubira sangat berharga di banding emas, intan dan batu lainnya. Harganya sangat mahal bila di jual antar planet dan Gakaxy.

Batu Nubira adalah batu energi yang sangat dahsyat, sebagian besar pesawat ruang angkasa saat ini menggunakan batu Nubira sebagai bahan bakarnya, kecepatannya 7 kali lipat di banding yang lainnya. 1 juta tahun cahaya dapat di tempuh hanya dalam kurun satu detik saja. Jadi jarak 300 juta tahun sama dengan 30 menit saja.

Sayang Batu Nubira kini langka, mereka sudah menemukan batu energi yang lebih baik lagi dibanding baru Nubira, kini hanya tersisa pertambangan terbesar yang tidak digunakan lagi. Memang masih ada batu Nubira tapi kualitasnya jauh berkurang dibanding yang dahulu.

Ayahku sudah meninggal, kini aku tinggal bersama dengan ibuku, Ayahku keturunan ras manusia pertama yang datang kemari, sedang ibuku adalah ras alien dari planet yang sudah hancur. Semua yang ada di planet Nubira adalah pendatang dari berbagai planet dan Galaxy untuk mengadu nasib disini.

Semua masih bertahan di planet Nubira ini, walau tidak sebanyak dahulu. Kenapa disebut planet kedua sama dengan Bumi ? tentu saja karena oksigen yang sama dengan bumi itu saja persamaannya, selebihnya banyak perbedaannya. Kondisi alam yang cenderung kering, dan ekstrem, dari seluruh permukaan planet Nubira hanya seperempat saja yang di huni selebihnya pegunungan batu yang tinggi dan ngarai atau jurang yang sangat dalam, air disini sedikit. Kami mengandalkan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari yang sudah di olah sedemikian rupa.

Semua bersifat berkelompok, kehidupan kami terbilang miskin setelah Batu Nubira redup, dahulu mereka semua kaya raya dan mendapatkan uang yang banyak dari penjualan batu Nubira seta fasilitas yang lengkap. Kini hanya tinggal kenangan.

----------------

Aku dan yang lainnya masih ikut menambang batu Nubira walau dipasaran tidaklah mahal lagi, tapi itulah satu-satu kesempatan untuk bertahan hidup di planet Nubira yang masih tersisa dan menetap di planet ini. Kemampuanku adalah aku tahu batuan apapun, baik yang berharga atau tidak.

Fisikku setengah manusia dan Alien, terlihat dari telingaku yang runcing, kulit tubuhku yang berwarna coklat. Di kepalaku ada dua antene kecil yang bisa mendeteksi bahaya atau apa pun itu. Semuanya kudapat dari ibuku, aneh ? mungkin bagi yang baru melihatku, tapi disini ada banyak yang lebih aneh lagi dari segi tubuh ada besar, kecil berbentuk binatang dan sebagainya.

Kami masih tinggal di barak peninggalan pertambangan besar, Lembah Ole adalah pertambangan yang paling besar di bandingkan 3 lainnya di planet Nubira. Disini termasuk lengkap dan paling mewah di banding yang lainnya. Tapi sekarang sepi dari 15 tingkat hanya setengahnya terisi, bahkan 3 tambang yang lain sudah di tutup hanya menyisakan disini saja.

Populasi disini sudah jauh berkurang, dari 10 juta orang hanya tinggal 1 juta saja. Peralatan disini pun semua sudah ketinggalan jaman, termasuk pesawat ruang angkasa yang banyak ditinggalkan dan menjadi barang rongsokan. Beruntung aku tahu tentang mesin dan belajar banyak dari berbagai orang sehingga aku punya pesawat sendiri dan berencana untuk membawa ibuku ke tempat lain untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

-----------------

"Juan ! ayo bangun !" teriak ibuku, sambil mengetuk pintu kamarku. Aku masih mengantuk karena tadi malam aku ikut tantangan minum dengan bayaran yang cukup lumayan bila bisa mengalahkan yang lainnya. Dan itu berhasil.

"Iya bu !" jawabku, sambil menahan ngantuk dan pusing di kepalaku. Bagaimana tidak kami minum minuman keras yang paling keras, sedikit saja minum sudah mabuk. Dan aku minum 3 gelas saja untuk menang. Aku pun bangun dan menuju kamar mandi, disini hujan bisa berhari-hari bahkan bulan tanpa henti setelah itu tidak turun hujan cukup lama.

Aku dan yang lainnya harus berhemat air, agar jangan sampai habis. Selesai cuci muka, aku nampak sedikit lebih segar dan menuju ruang makan. Makanan kami lebih banyak sayuran dibanding daging yang sangat mahal dan langka. Sup buatan ibuku sangat enak walau dibuat setiap hari tetap tidak bosan.

"Bu ! ini hasil bekerja untuk ibu !" aku memberikan sekantung uang kepada ibu untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Ibu mengambilnya.

"Ya sudah, cepat makan !" aku mengangguk.

"Bu aku pergi dulu ya !" dia mengangguk dan memberikan uang jajan kepadaku, sejak ayah meninggal karena kecelakaan kerja maka akulah yang menjadi penggantinya, ibuku sempat khawatir tapi akhirnya setuju.

"Hati-hati ya nak !" nasehat ibuku, aku mengangguk.

Aku menuju lift dan turun ke lantai satu, kemudian naik kereta api menuju pertambangan. Aku sampai di pertambangan, soal umur pekerja tidak masalah sebenarnya tapi dibatasi 13 tahun ke atas yang diperbolehkan. Seumuran aku pun ditempatkan berbeda dengan orang dewasa yang bisa masuk kedalaman 20 lantai ke bawah.

"Hai Juan !" tiba-tiba aku dipanggil oleh staf manajer pertambangan yang sangat baik kepadaku nama pak Ork dari planet Kilian,

"Ada apa sir ?" aku bertanya.

"Ikut aku !" perintahnya, aku menatapnya apa ada masalah ya ? aku hanya mengangguk dan mengikutinya ke ruangannya.

"Duduklah !" aku pun duduk di kursi di depannya.

"Apa aku dalam masalah sir ?" tanyaku, apa dia tahu aku selalu menyembunyikan batu berharga untuk ku jual di pasar gelap ? atau dia tahu, kalau aku sempat pergi ke pertambangan yang sudah di tutup waktu lalu ?

"Ini, kamu bacalah !" dia memberikan selembaran kertas kepadaku, aku pun mengambilnya dan membaca isi surat itu.

"Apa ini Sir ?" tanyaku tidak mengerti.

"Aku mendapat ini di tempat sampah pimpinan tertinggi pertambangan ! ketika ku baca tak heran dia membuangnya karena tak tahu ada seseorang yang cocok untuk misi ini !" jelasnya.

"Siapa itu Sir ?" Ia tersenyum sambil menatapku.

"Kamu Juan, aku tahu kemampuanmu yang sesuai dengan misi dari LPP !" jawabnya.

"Tapi sir, aku tidak pernah sekolah tinggi ! apa yang harus banggakan ?" tanyaku pesimis tentang hal ini.

"Juan, aku tahu semua keinginanmu untuk pergi dari planet Nubira ini bukan ?" dia menatap tajam ke arahku, aku tertunduk. "Sampai-sampai kamu melakukan pelanggaran yang cukup berat disini !" aku terkejut, dia tahu. "Ini kesempatan baik untukmu untuk kamu dan ibumu pergi dari planet yang sudah tidak ada harapan lagi !" jelasnya.

"Tapi Sir !"

"Jangan khawatir, semuanya serahkan kepadaku ! aku kira pemimpin tidak keberatan tentang hal ini ! kecuali kamu menolaknya Juan, kamu tahu akibatnya bukan ?" tanya dia, aku cepat mengangguk.

"Baik Sir aku bersedia !" jawabku tegas.

"Bagus, sekarang pergilah, untuk saat ini kamu masih bekerja sampai saatnya tiba untuk pergi !" perintahnya dan aku mengangguk kemudian pergi.

Bersambung ...

Bab berikutnya