"Kau tidak mau ke kantin? ini sudah masuk jam makan siang, jangan menunda-nunda makan siang." lelaki tersebut masih saja setia duduk di samping MIelda, walaupun sejak tadi wanita mengacuhkan Aliando dan tidak menggubris setiap perkataan yang keluar dari mulut kakak kelasnya itu.
"Aku malas, jauh sekali kantin dari sini." wanita itu berkata jujur, hal itu membuat Aliando mengangguk dan mulai mengeluarkan ponsel dari saku celananya.
Aliando tidak berkata apa apa. Beberapa menit kemudian, sepuluh orang pelayan dan dua orang chef datang ke sekitar Mereka berdua.
MIelda mengangkat alisnya bingung, karena tiba tiba di atasnya sudah terpasang tenda warna putih. Meja panjang tersusun rapih, beberapa sayuran dan daging sudah tersaji dan menjadi pemandangan aneh.
Para pelayan sibuk berjalan kesana kemari melakukan tugas dengan lihai, MIelda hanya bisa diam saja, karena apa yang terjadi di depannya tidak bisa diterima oleh mata dan akal sehat dengan cepat.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com