| ruang pesan |
Bian
Lo mau jalan pagi gak? Biar kayak orang-orang gitu jalan sama pacarnya.
| ruang pesan berakhir |
Moli sudah bangun tidur sejak tadi, namun ia baru sempat membuka ponsel tepat pada jam 11 siang. Yang dalam artian, kemungkinan besar tawaran Bian yang mengajaknya pergi pagi hari sudah tidak berlaku lagi.
Habisnya mau bagaimana lagi? Ia baru saja selelaai mengerjakan semua pekerjaan rumah. Pikirannya, daripada pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru menumpuk, lebih baik mengerjakannya dalam satu waktu dan langsung selesai semua.
Ia merenggangkan otot-otot tangan yang terasa kebas. Memikirkan juga apakah Bian benar-benar ingin dekat dengannya, atau seperti kabar burung hanya mendekati dirinya karena gagal mendapatkan Nusa yang lebih dulu di tembak El?
Inilah yang membuat Moli tidak ingin kenal dengan cinta, pasti kalau dipikirkan tiada habisnya. Alias, ada saja yang harus di bahas ini dan itu. Bahkan, menjadi banyak pikiran pun tak jarang terjadi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com